Minggu, 14 Juni 2009

Kata CINTA



Merah lembayung masih tersisa,walaupun sudah mulai pudar seiring gelapnya waktu malam dan mulai masuknya waktu Isya di kota seribu menara. Cahaya mentari yang tadi siang terasa panas kini tergantikan oleh terangnya lampu-lampu yang terpasang di tiang-tiang bangunan. Cahaya merkuri menerangi langkahku yang terus bergegas meninggalkan pasar khan kholili.

Langkahku terus ku percepat supaya bisa berjama’ah di masjid Al-Azhar. Sampai disana iqmah belum dikumandangkan. Aku pun bergegas menuju barisan paling depan walaupun sudah mulai penuh dengan barisan tamu Allah yang akan menunaikan kewajiban sholat isya di mesjid yang didirikan oleh bani Fathimiyah ini.

Orang-orang sibuk mengatur shaf masing-masing tatkala iqmah berkumandang. Syeik Yusuf yang menjadi Imam malam ini melantunkan ayat-ayat Allah dengan suara khasanya. Ayat-ayat Al-Qura’an yang beliau baca malam itu seakan menjadi sebuah penawar yang mujarab bagiku.

Sebuah ayat dari surat al-Ruum yang memjelaskan bahwa Allah menjadikan ikatan suami isteri itu supaya terciptanya ketenangan atau sakinah masih terngiang di telingaku tatkala aku melangkahkan kaki menuju halte bus di Darrasah.

Aku masih nestafa karena ocehan teman-temanku yang menganggap aku adalah orang pasif yang tak pernah merasakan dan mengatakan kata cinta kepada perempuan manapun. Bagi sebagian orang kata CINTA itu ibarat imbuhan yang sangat mudah dikawinkan dengan kata apa pun. Mereka menganggap kita CINTA itu sangat mudah dikawinkan dengan perempuan manapun walaupun hanya kenal di tempat menunggu bus atau di tempat lain.

Tapi bagiku kata CINTA kepada kaum hawa yang bukan Muhram adalah ungkapan tanggung jawab. Aku tidak mau ada istilah mumpung masih muda dan belum tentu nikah. Bahkan menggaet perempuan cuman supaya bisa diajak jalan-jalan dan sebagai media syahwat.

Walaupun aku sadar aku bukanlah orang sempurna dan pastinya banyak kekurangan. Tapi harga mahal bagi seorang lelaki adalah tanggung jawab dunia akhirat dalam menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari sengatan apai neraka.

Minggu, 07 Juni 2009

Isi Curhatan Ibu Mulyasari

ibu prita adalah pasien sebuah rumah sakit yang karena protes terhadap perlakuan dr dan pihak rumah sakit yg terkesan tidak propesional dalam menangani pasien. Yang akhirnya di masukkan dalam penjara.

http://detik. copasnews. com/2009/ 06/isi-surat- email-churhat- prita-mulyasari. html#comment- form

Prita Mulyasari - suaraPembaca

Jangan sampai kejadian saya ini menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan.

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandar International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus.

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah trombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr I (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.

Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.

Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.

Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali.

Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja.

Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan.

Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam riwayat hidup saya belum pernah terjadi. Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri.

dr H tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan. Dokter tersebut malah mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan menyuruh tidak digunakan infus kembali. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.

Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat. Namun, saya tetap tidak mau dirawat di RS ini lagi dan mau pindah ke RS lain. Tapi, saya membutuhkan data medis yang lengkap dan lagi-lagi saya dipermainkan dengan diberikan data medis yang fiktif.

Dalam catatan medis diberikan keterangan bahwa bab (buang air besar) saya lancar padahal itu kesulitan saya semenjak dirawat di RS ini tapi tidak ada follow up-nya sama sekali. Lalu hasil lab yang diberikan adalah hasil thrombosit saya yang 181.000 bukan 27.000.

Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000. Kepala lab saat itu adalah dr M dan setelah saya komplain dan marah-marah dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni. Maka saya desak untuk bertemu langsung dengan Manajemen yang memegang hasil lab tersebut.

Saya mengajukan komplain tertulis ke Manajemen Omni dan diterima oleh Og(Customer Service Coordinator) dan saya minta tanda terima. Dalam tanda terima tersebut hanya ditulis saran bukan komplain. Saya benar-benar dipermainkan oleh Manajemen Omni dengan staff Og yang tidak ada service-nya sama sekali ke customer melainkan seperti mencemooh tindakan saya meminta tanda terima pengajuan komplain tertulis.

Dalam kondisi sakit saya dan suami saya ketemu dengan manajemen. Atas nama Og (Customer Service Coordinator) dan dr G (Customer Service Manager) dan diminta memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan saya.

Saya benar-benar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari lab RS ini mengenai hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000. Makanya saya diwajibkan masuk ke RS ini padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya masih bisa rawat jalan.

Tanggapan dr G yang katanya adalah penanggung jawab masalah komplain saya ini tidak profesional sama sekali. Tidak menanggapi komplain dengan baik. Dia mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr M informasikan ke saya. Saya minta duduk bareng antara lab, Manajemen, dan dr H. Namun, tidak bisa dilakukan dengan alasan akan dirundingkan ke atas (Manajemen) dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.

Setelah itu saya ke RS lain dan masuk ke perawatan dalam kondisi saya dimasukkan dalam ruangan isolasi karena virus saya ini menular. Menurut analisa ini adalah sakitnya anak-anak yaitu sakit gondongan namun sudah parah karena sudah membengkak. Kalau kena orang dewasa laki-laki bisa terjadi impoten dan perempuan ke pankreas dan kista.

Saya lemas mendengarnya dan benar-benar marah dengan RS Omni yang telah membohongi saya dengan analisa sakit demam berdarah dan sudah diberikan suntikan macam-macam dengan dosis tinggi sehingga mengalami sesak napas. Saya tanyakan mengenai suntikan tersebut ke RS yang baru ini dan memang saya tidak kuat dengan suntikan dosis tinggi sehingga terjadi sesak napas.

Suami saya datang kembali ke RS Omni menagih surat hasil lab 27.000 tersebut namun malah dihadapkan ke perundingan yang tidak jelas dan meminta diberikan waktu besok pagi datang langsung ke rumah saya. Keesokan paginya saya tunggu kabar orang rumah sampai jam 12 siang belum ada orang yang datang dari Omni memberikan surat tersebut.

Saya telepon dr G sebagai penanggung jawab kompain dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya. Namun, sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang ke rumah saya. Kembali saya telepon dr G dan dia mengatakan bahwa sudah dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah.

Ini benar-benar kebohongan RS yang keterlaluan sekali. Di rumah saya tidak ada nama Rukiah. Saya minta disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan waktu yang lama. LOgkanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat tertujunya ke mana kan? Makanya saya sebut Manajemen Omni pembohon besar semua. Hati-hati dengan permainan mereka yang mempermainkan nyawa orang.

Terutama dr G dan Og, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan customer, tidak sesuai dengan standard international yang RS ini cantum.

Saya bilang ke dr G, akan datang ke Omni untuk mengambil surat tersebut dan ketika suami saya datang ke Omni hanya dititipkan ke resepsionis saja dan pas dibaca isi suratnya sungguh membuat sakit hati kami.

Pihak manajemen hanya menyebutkan mohon maaf atas ketidaknyamanan kami dan tidak disebutkan mengenai kesalahan lab awal yang menyebutkan 27.000 dan dilakukan revisi 181.000 dan diberikan suntikan yang mengakibatkan kondisi kesehatan makin memburuk dari sebelum masuk ke RS Omni.

Kenapa saya dan suami saya ngotot dengan surat tersebut? Karena saya ingin tahu bahwa sebenarnya hasil lab 27.000 itu benar ada atau fiktif saja supaya RS Omni mendapatkan pasien rawat inap.

Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah fiktif dan yang sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani dengan baik.

Saya dirugikan secara kesehatan. Mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal mungkin. Tapi, RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini.

Sdr Og menyarankan saya bertemu dengan direktur operasional RS Omni (dr B). Namun, saya dan suami saya sudah terlalu lelah mengikuti permainan kebohongan mereka dengan kondisi saya masih sakit dan dirawat di RS lain.

Syukur Alhamdulilah saya mulai membaik namun ada kondisi mata saya yang selaput atasnya robek dan terkena virus sehingga penglihatan saya tidak jelas dan apabila terkena sinar saya tidak tahan dan ini membutuhkan waktu yang cukup untuk menyembuhkan.

Setiap kehidupan manusia pasti ada jalan hidup dan nasibnya masing-masing. Benar. Tapi, apabila nyawa manusia dipermainkan oleh sebuah RS yang dipercaya untuk menyembuhkan malah mempermainkan sungguh mengecewakan.

Semoga Allah memberikan hati nurani ke Manajemen dan dokter RS Omni supaya diingatkan kembali bahwa mereka juga punya keluarga, anak, orang tua yang tentunya suatu saat juga sakit dan membutuhkan medis. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang saya alami di RS Omni ini.

Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau dokter atau Manajemen RS Omni. Tolong sampaikan ke dr G, dr H, dr M, dan Og bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi perusahaan Anda. Saya informasikan juga dr H praktek di RSCM juga. Saya tidak mengatakan RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini.


Salam,
Prita Mulyasari
Alam Sutera

Sumber surat :kompas.com

Senin, 04 Mei 2009

Bidadari di Benaku



Dua hari aku tidak masuk kuliah. Keadaanlah yang membuat aku harus bekerja keras banting tulang mencari rizki untuk beli buku dan bayar rumah kost yang tiap tahun makin mahal.

Kuliah di luar negri tidak ada jaminan segalanya mudah. Semuanya mesti di barengi pengorbanan, kerja keras, do’a dan menyingkirkan sikap gengsi dan rasa malu. “Aku tidak boleh mengeluh” Ujar hatiku tatkala merenungi pekerjaanku selama ini.

Setelah memijit bel masuk, trak suara pintu terbuka. Ahmad yang malam itu membukakan pintu.

“Maaf Kang, tadi Ahmad kunci pintunya, karena sudah malam” Ucap ahmad sambil melemparkan senyum ke arahku. Aku pun membalas senyum ke arahnya di sela-sela rasa cape yang membungkus seluruh tubuhku.

“Nggak apa-apa kok. Maaf ya Mad ganggu belajarnya” ujarku sambil menyimpan sepatu ke rak kayu khusus tempat sandal dan sepatu.

“Nggak ganggu Kang, Sengaja Ahmad belum tidur takut nggak ada yang buka pintu.” Ucapnya sambil menutup buku Tauhid yang melekat di tangan kanannya.

“Yang lain sudah tidur?” tanyaku menanyakan keadaan teman-temanku yang sudah tidak kelihatan.

Udah” Ucap Ahmad memberikan penjelasan.

“Lanjutkan belajarnya, mau istirhat bentar sebelum sholat ‘isya” Ucapku.

Bruk Akupun melemparkan badan keatas kasur yang sudah tergelar. Akupun terlentang sambil melihat langit-langit kamar yang berwarna putih. Saking enaknya merebahkan badan di atas kasur lamunan pun menjemput.

Seorang perempuan cantik berkerudung putih menjemput tatkala aku pulang kerja. Rasa cape yang mebalut tubuhku hilang tatkala bibir munggilnya menyunggingkan senyum manis penuh ketulusan. Tanganya reflek mengambil tas yang aku tenteng. Sambil mengucapkan salam.

Setelah menyimpan tas lusuhku serta merta dia pergi kedapur dan pulangnya membawa segelas air putih.

“Abi, minum dulu ya! Maaf bi cuman ada air putih” ucapnya sambil melemparkan senyum khasnya. Ku rasakan air putih itu bagaikan madu murni di tenggorokanku dan mampu mengilangkan rasa cape yang ku derita.

“Bi, Air udah hangat mau mandi sekarang?” Ucapnya lagi

“Bi, mandi dulu ya, nanti kita berjama’ah ‘Isya bareng. Umi juga belum sholat. Menunggu Abi, karena ingin berjama’ah bareng Abi.” Ucap bibir munggilnya menggemaskan.

Setelah sholat berjama'ah dan merangkai do'a yang diamininya. Akupun melemparkan pertanyaan kepadanya.

“Umi! Apakah Umi ikhlas dinikahi Abi yang serba kekurangan? Apakan Umi ridho menerima abi apa adanya?.”

Seringai senyum kembali menghiasi dua bibir manisnya.

“Abi Umi ikhlas dan Umi sangat bahagia bisa nikah dengan Abi orang yang sangat Umi Cintai. Abi kebahgiaan hakiki itu adalah di surga Allah nanti. Abi kebahagiaan Umi itu adalah mampu menjadi isteri yang terbaik buat Abi. Bi kebahagiaan kita adanya di hati bukan pulasan duniawi belaka.” Ucapnya sambil memeluk tubuhku mesra.

“Wahai bidadariku…Engkau adalah permata di hatiku…Bidadariku kita jangan mengeluh walau kita hidup sederhana, asalkan selamanya kita dalam ridho Allah. Bidadariku Abi akan berusaha untuk membahagiakanmu dan Abi tidak akan menyerah dengan keadaan saat ini.” Ucapku lirih sambil membalas pelukan mesranya.

“Kang! Ahmad duluan, dah ngantuk, takut kesiangan shubuh.” Ahmad menyadarkanku yang terbawa oleh lamuan.

“Iya Mad. Silahkan” Ucapaku…

Setelah sholat ‘Isya akupun tertidur pulas mengistirahatkan tulang belulang dan otot-ototku di gelap malam yang menyihir kota Kairo dengan kesunyiannya.

Minggu, 04 Januari 2009

Peristiwa Penting di Bulan Ramadan VI



26 Ramadhan 658 H

Diantara Khalifah Bani Umayyah yang paling memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah Islam adalah Abdul Malik bin Marwan. Beliau menjabat sebagai Kholifah pada tanggal 26 ramadhan 658 H. Beliau mengenyam pendidikan di madinah munawwaroh dengan melakukan talaqi ilmu-ilmu keislaman dengan Ulama Madinah pada masas itu sehingga menjadi salah seorang Fuqoha diantara empat Fuqona yang ternama. Dalam setiap permasalahan yang terjadi didalam kehidupan masyarakat disaat beliau mengemban amanah kekholifahan berhasil diselsaikan dengan gemilang. Ibnu Kholdun berkata, “ Abdul Malik bin Marwan termasuk Kholifah yang sukses dalam sejarah Islam dan Arab karena beliau mengikuti jejak Amirul Mukminin Umar bin Khattab RA dalam pengaturan Negara.” Diantara hasil kerja beliau adalah pembangunan Masjid Qubbatul Sokhro dengan kubah kuningnya yang terletak dikawasan Aqso bersebelahan dengan masjid Al Aqso.

27 Ramadhan 1223 H

Pada hari ini pasukan Inkisyariyah melakukan perlawanan terhadap Sultan Utsmany Mahmud Khan II dengan tuntutan mengembalikan kekuasaan Mustofa Khan IV. Menghadapi perlawanan ini maka Sultan memutuskan untuk menghentikan perlawanan tersebut. Kalaulah tidak terjadi pembakaran di ibukota yang hampir menghanguskan seluruh kota pasti Sultan mampu menundukan perlawanan tersebut. Akhirnya Sultan Mahmud menghentikan perang secara terpaksa demi penyelamatan ibukota dari kehancuran.

28 Ramadhan 92 H

Kisah kemenangan kaum muslimin pada hari ini dimulai dengan persiapan Musa bin Nashir dengan pasukan dari Arab dan Barbar yang jumlahnya mencapai 7 ribu tentara dibawah kepemimpinan Thoriq bin Ziyad untuk menaklukkan wilayah Andalus. Maka berangkatlah Thoriq bersama pasukan dengan menyeberangi laut pada hari Senin tanggal 5 Rajab 92 H dan mereka mampu memenangkan peperangan menghadapi sekumpulan pasukan Qouth dalam perjalan menuju ibokata Andalus.

Akan tetapi musuh kembali menghimpun kekuatan dibawah pimpinan Rodrik raja Qouth dengan pasukan sejumlah 100 ribu tentara. Lalu mereka berjalan menuju selatan untuk menundukkan kekuatan kaum muslimin. Untuk menghadapi kekuatan musuh yang besar maka dikirmlah pasukan tambahan sejumlah 5 ribu tentara sehingga jumlah pasuakn Islam dibawah pimpinan Thoriq berjumlah 12 ribu tentara. Maka bertemulah dua pasukan yang tidak seimbang dari segi jumlah pasukan di tepian sungai Wadilaka.

Peperangan terjadi selama empat hari dan pada hari keempat pasukan Qouth mampu dikalahkan dengan kerugian yang sangat besar dengan kehancuran kerajaan mereka. Selain itu kekalahan pasukan Qouth menimbulkan rasa takut dihati pengikut Qouth sehingga mereka melarikan diri kepegunungan atau bersembunyi didalam benteng mereka. Tidak sampai satu tahun wilayah Andalus dapat ditaklukan hampir 100% sehingga terbentuklah sebuah wilayah yang maju dalam ilmu pengetahuan dan peradaban.

29 Ramadhan 1368 H

Pada hari ini bertepatan dengan 25 Juli 1949 M dibubarkan pemerintahan Ibrohim Abdul Hadi. Mesir menjadi saksi akan kedzoliman yang dilakukan pada masa pemerintahannya penyiksaan, penangkapan, pengusiran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

30 Ramadhan 43 H

Pada hari ini bertepatan dengan 5 Januari 664 M sahabat Rosulullah SAW Amru bin Ash RA wafat.

Wallohu’alam Bih Showab

Diterjemahkan oleh Mukmin ZA Lc dari buku “Ramadhaniyat” karangan Muhammad Sa’id Mursy dan Qosim Abdullah cetakan Darul Tauzi’ wa Nasr Al Islamiyah Cairo Mesir.

Tamat

Peristiwa Penting di Bulan Ramadan V


21 Ramadhan sebelum Hijriyah

Ketika Rosululah SAW mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju goa Hiro yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah yang berjarak dua mil dari kota Makkah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan selama satu bulan Ramadhan penuh. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, bertepatan tanggal 10 Agustus 610 M dan usia beliau genap berumur 40 tahun Qomariyah lebih 6 bulan 21 hari turun kepada beliau Malaikat Jibril AS mewahyukan surat Al Alaq yang merupa-kan surat pertama yang diturunkan kepada Rosulullah SAW.

22 Ramadhan 942 H

Pada hari ini bertepatan dengan tanggal 15 maret 1536 M, Perdana Menteri Khalifah Utsmaniyah bernama Ibrahim Basya meninggal dunia setelah bertugas selama 13 tahun. Selama masa kepemimpinan beliau telah banyak melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam.

23 Ramadhan 1270 H

Pada hari ini kekuatan militer Rusia dibawah pimpinan Marsyal Bernes menghentikan kepungannya terhadap kota Selestriya yang terletak di wilayah Qorum,pengepungan yang terjadi selama 35 hari ini tidak membawa dampak yang berarti bagi kekuatan Khalifah Utsmaniyah,walaupun kekuatan militer Rusia mencapai 60 ribuan tentara berhadapan 15 ribu tentara Utsmaniyah yang kebanyakan berasal dari Mesir. Pelajaran yang dapat dipetik adalah kekuatan yang sedikit mampu mengalahkan kekuatan yang besar.

24 Ramadhan 264 H

Pada hari ini bertepatan dengan 30 Mei 878 M Imam Abu Ibrohim Ismail bin Yahya Al Muzni kawan Imam Syafi’i meninggal dunia. Beliau termasuk salah seorang Mujtahid, Imam Syafi’i pernah berkata, “ kalau seandainya Imam Muzni adu argumen dengan syetan maka beliaulah sebagai pemenang.” Beliau dimakamkan di dekat kuburan Imam Syafi’i.

25 Ramadhan 658 H

Perang Ain Jalut yang terjadi antara kaum muslimin dan Tartar merupakan perang yang besar dalam sejarah Islam, hal itu dikarenakan Tartar mampu menguasai banyak daerah Islam dan menjatuhkan Khilafah Abbasiah , mereka juga berhasil membunuh Kholifah Mu’tashim Billah di Baghdad pada tahun 656 H / 1256 M. Ekspansi Tartar meluas sampai wilayah Gazza dibawah pimpinan Hulaku. Kemudian Hulaku mengirim kurir meminta kepada Sultan Mamluki “Quds” untuk tunduk dibawah kekuasaan Tartar, permintaan ini ditolak oleh Sultan Quds karena menunjukan kehinaan dan kelemahan. Lalu beliau memutuskan untuk menghadapi Tartar dalam pererangan. Maka pada hari Jum’at tanggal 25 Ramadhan 658 H bertepatan dengan 6 September 1260 M bertemulah dua pasukan besar di wilayah Ain Jalut. Dalam peperangan ini Sultan Quds mengumandangkan syiar “ Wa Islama … Wahai Allah tolonglah hamba-Mu Quds dari kaum Tartar.” Peperangan ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin.


Bersambung...

Peristiwa Penting di Bulan Ramadan IV


14 Ramadhan 666 H

Pemerintahan Anthokiah didirikan oleh Pangeran Wormandi Buwaihimund pada tahun 491 H. Kota ini merupakan kota termegah dengan dikelilingi benteng yang sangat kuat dijaga oleh ribuan pasukan secara bergiliran siang dan malam. walaupun kondisinya demikian kaum muslimin berhasil menaklukan daerah ini dengan izin Allah SWT dibawah panglima perang Dhohir Bibris. Terhitung empat puluh ribuan mati dan tertawan dari pihak musuh. Kemenangan ini merupakan kemenangan terbesar setelah kemenangan Hitthin.

15 Ramadhan 1414 H

Pada tanggal ini seorang Yahudi menyerang masjid Harom Ibrohimi di kota kholil Palestina seraya menembak jama’ah yang sedang sholat Subuh secara membabi buta sehingga banyak yang mati. Namun sangat disayangkan pihak Israel tidak mengakui kesalahan itu, mereka mengeluarkan pernyataan bahwa orang itu terkena penyakit jiwa yang tindakannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

16 Ramadhan 727 H

Pada hari ini bertepatan dengan 5 Agustus 1327 M, Syeikh Kamaluddin Muhammad bin Ali bin Abdul Wahid bin Abdul Karim Al Anshori Azzamalkany seorang Ulama Fiqh Madzhab Syafi’i di Damaskus meninggal dunia. Beliau meninggal di Bilbis lalu dibawah ke Kairo untuk dimakamkan berdekatan dengan makam Imam Syafi’i.

17 Ramadhan 2 H

pada hari ini kaum muslimin dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW berhasil mengalahkan pihak Musyrikin dalam perang Badar. Terhitung 70 mati dan 70 tertawan dari pihak kaum Musyrikin.

17 Ramadhan 40 H

Pada hari ini pula Imam Ali bin Abi Thalib RA wafat karena ditikam dengan pisau beracun oleh Abdurrahman bin Muljam Al Khariji.

18 Ramadhan 21 H

Pada hari ini Kholid bin Walid salah seorang sahabat terkemuka yang terkenal dengan keberaniannya dan panglima perang dalam berbagai peperangan baik sebelum Islam atau sesudahnya meninggal dunia. Beliau masuk Islam setelah perjanjian Hudaibiyah pada tahun 7 H.Umar bin Khatab RA memimpin sholat jenazah Beliau lalu dimakamkan di Hims dan ada pula yang mengatakan di Madinah.

19 Ramadhan 1213 H

Pada hari ini Napoleon Bonaparte beserta pasukannya melakukan ekspansi ke Mesir tepatnya dikawasan Ghiza, usaha ini mengalami kegagalan sehingga pada tanggal 23 Ramadhan seluruh pasukan meninggalkan Mesir menuju wilayah Syam.

20 Ramadhan 8 H

Rosulullah SAW keluar bersama 10 ribu pasukan perang dari kaum Muhajirin dan Anshor menuju Makkah untuk membebaskannya dari kemusrikan. Faktor keberangkatan beliau disebabkan penyerangan yang dilakukan kabilah Bani Bakar sekutu kaum Quraisy terhadap sekutu Rosulullah SAW kabilah Khuza’ah yang berarti pelanggaran terhadap perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati antara kaum Quraisy dengan Rosulullah SAW. Usaha ini berhasil dengan gemilang tanpa melalui peperangan. tatkala Fathul Makkah itu Rosulullah SAW berdiri dihadapan kaum musyrikin Makkah seraya berkata, “ Menurut kalian apa akan saya lakukan sekarang ?” Mereka menjawab, “ Kebaikan, karena engkau adalah saudara yang baik berasal dari keturunan baik, jika engkau memaafkan kesalahan maka itu harapan kami,akan tetapi jika engkau membalas dendam maka itu sangatlah wajar karena kami pernah berbuat jahat kepadamu. Akhirnya Rosulullah SAW bersabda, “ Pergilah, sekarang kalian bebas, aku hanya ingin mengatakan apa yang pernah dikatakan saudaraku Yusuf ; tidak ada celaan bagi kalian, semoga Allah mengampuni kalian sesungguhnya Dia maha pengasih.”

Bersambung ...

Peristiwa Penting di Bulan Ramadan. bag III


7 Ramadhan 361 H

Atas perintah Khalifah fatimi panglima Jauhar Ash Shiqili meletakan pondasi pertama pendirian Jami’ (Masjid) Al Azhar. Pada tahun 378 H fungsi masjid ditambah menjadi suatu Universitas dengan dilakukan pembentukan staff pengajar yang pembahasan utamanya adalah permasalahan hukum-hukum keislaman. sepanjang masa Al Azhar selalu menyambut gembira kedatangan para pelajar yang berkeinginan belajar disana. segala fasilitas disediakan seperti tempat tinggal, kebutuhan hidup bahkan halaqoh (kelompok belajar) ilmu-ilmu keislaman yang beragam sehingga para penuntut ilmu dapat memilih halaqoh yang dikehendakinya.

8 Ramadhan 789 H

Sultan Al Mu’tasim Billah pada hari ini mengadakan pengumuman kepada rakyatnya bahwa barang siapa yang merasa didzalimi dan memiliki perkara yang mengantar kepada permusuhan maka datanglah kepada saya pada hari Ahad (Minggu) dan Rabu untuk menyelesaikan permasalahannya. tradisi ini baru dimulai pada masa beliau dan selanjutnya diikuti oleh Sultan-sultan setelah beliau.

9 Ramadhan 222 H

Panglima Al Afsyiin salah satu panglima perang Khalifah ‘Abasiyah Al Mu’tasim bin Harun Ar Rasyid mamapu menaklukan kota albadz pusat pemerintahan Babak Al Khurmi setelah melakukan pertempuran dan pengepungan selama dua tahun penuh. Faktor pemberontakan Babak Al Khurmi yang dimulai tahun 201 H pada masa Khalifah Ma’mun adalah keinginannya untuk merebut kekholifahan dari ras Arab yang Muslim untuk ras Faris dan Majusi. selain itu merekapun menolak segala bentuk peribadahan seperti Sholat, Saum, Zakat, haji dan menghalalkan minum Arak dan menghalalkan segala yang diharamkan oleh Islam.

10 Ramadhan 1393 H

Tentara Mesir mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlif serta menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara Suriah mampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel. Semboyan pasukan pada peperangan tersebut adalah Allahu Akbar ( Allah Maha Besar).

11 Ramadhan 1393 H

Terjadi serangan mendadak terhadap kekuatan Israel yang dilakukan oleh satu pasukan berani mati Palestina di Ramallah yang menyebabkan kerusakan dan kerugian dipihak Israel.

12 Ramadhan 597 H

Imam Abu Faraj Ibnu Jauzi seorang ahli sejarah dan Ulama terkenal meninggal dunia. Beliau terkenal karena karangan beliau yang ratusan buku, sampai diriwayatkan bahwa beliau mengarang buku sekitar 250 buku.

13 Ramadhan 1356 H

Pada tanggal 26 September 1937 M mujahidin Palestina membunuh pimpinan militer Andruz yang melakukan tindakan merugikan bagi pihak Palestina dengan merebut sebagian tanah di daerah Jalil ‘Ulya untuk pihak Yahudi. Pemerintah Inggris tidak tinggal diam melihat hal ini, lalu mereka melakukan pembunuhan dan pengusiran yang berakhir dengan penangkapan Syeikh Farhan Sa’dy teman Syeikh ‘Izzuddin Al Qassam yang berusia 80 tahun. Syeikh Farhan ditangkap dikediamannya dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Dalam persidangan Mahkamah Militer memutuskan hukuman gantung terhadap beliau. Usaha pembelaan terhadap Syeikh sudah dilakukan oleh berbagai pihak untuk membebaskan beliau namun semuanya tidak berhasil. akhirnya beliau meninggal dalam kondisi puasa.


Bersambung ...

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template