Senin, 29 Desember 2008

Do'a Untuk Teman


Temans,
Saat mentari menyambut asa di ufuk timur
selaksa do'a ku rangkai
moga langit cerahlah yang kau pandang
saat semburat merah kembali ke peraduaan
segenggam pinta ku panjatkan
moga esok dan selamanya kau temukan
goresan pelangi di atas sana



Temans,
Jika asa masih ada
rangakailah do'a tulusmu
goreslah harapan pada-Nya
Allah tidak akan menyia-nyiakan
Hambanya yang sholeh...

By : Nenk Estu

Do'a untuk teman




Temans,
Saat mentari menyambut asa di ufuk timur
selaksa do'a ku rangkai
moga langit cerahlah yang kau pandang
saat semburat merah kembali ke peraduaan
segenggam pinta ku panjatkan
moga esok dan selamanya kau temukan
goresan pelangi di atas sana

Temans,
Jika asa masih ada
rangakailah do'a tulusmu
goreslah harapan pada-Nya
Allah tidak akan menyia-nyiakan
Hambanya yang sholeh...

By : Nenk Estu

Senin, 22 Desember 2008

Kasih Sayang Orangtuaku



Pagi itu selasa 23 Desember 2008 Handphone genggamku berdering tanda SMS masuk. Setelah menggisik-gisik mata yang masih merem karena rasa kantuk, ku raih HP-ku yang tergelar di atas meja belajar. Ceu Iip Message tanpak jelas di inbok HPku itu.
" Jang kmha damng? Eceu di piwarang nga sms ku mamah+Apa, saurna emut wae?"
Itulah sms singkat yang baru saja mampir di Hp-ku itu. Tidak terasa mata yang masih ngantuk itu berkaca-kaca. Aku merasa kagum akan kasih sayang orang tuaku. jarak bukanlah halangan bagi mereka berdua untuk menjaga konsistensi kasih sayangnya. Kekurangan fasilitas pun bukanlah benteng penghalang untuk menguraikan kasih sayangnya. Walaupun agak gagap ku tekan tombol-tombol hurup untuk membalasnya.
" Alhamdulillah Ulum nju sehat. nda pidu'ana ti Apa+Mamah sarng ti sadayana sakedap deui bade ujian.
Itu hanya sepenggal kisah yang ku tulis sebagai rasa apresiasi akan besarnya kasih sayang orang tua.
Ya Rabbi...ampunilah semua dosa orang tuaku...jadikanlah mereka ahli surgaMu...jadikanlah aku anak yang sholeh sehinggan mampu beribadah karena-Mu.
Ya Rabbi semoga aku mapu membalas kebaikan orang tuaku. aku mapu menjadi orang sukses dan mampu menjuantahkan semua cita-citanya...
Bahra...
(Pemuda dusun yang lagi melancong di Cairo Mesir)
Ya Rabbi ... wafaqanallah

Minggu, 21 Desember 2008

Peristiwa Penting di Bulan Ramadan


Rentangan sejarah Islam terwarnai dengan beragam peristiwa kejayaan dan kegemilangan serta tidak sedikit dari kegagalan, kesedihan dan penderitaan. Itulah sunatullah terhadap hamba-Nya yang suatu waktu berada dibawah dan disaat lainnya berada diatas.Pada bulan Ramadhan peristiwa demi peristiwa terjadi pada umat Islam dimulai dari zaman Rosulullah SAW sampai pada detik hari ini. Peristiwa yang harus kita ketahui sebagai seorang muslim sehingga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran darinya dalam rangka menyusun strategi untuk masa yang akan datang. Bukankah Allah telah menjelaskan kepada kita ;

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf :111), “ Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al A’raaf :176)

Diantara peristiwa yang terjadi pada bulan Ramadhan adalah :

1 Ramadhan 587 H

Penghancuran dan penguasaan kota ‘Asqolan yang merupakan pintu masuk menuju kota Al Quds. Penghancuran dan penguasaan kota ini dilakukan oleh Sholahuddin Al Ayyubi sebagai strategi menahan laju kekuatan kaum salib (nasrani) yang akan merebut kota Quds. Pada hari penaklukannya Sholahuddin Al Ayyubi berkata, “ Demi Allah sesungguhnya penghancuran benteng di ‘Asqolan lebih aku sukai walaupun aku harus kehilangan seluruh anakku, karena penguasaan ‘Askolan adalah demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin.” sekarang kota ‘Asqolan dikenal dengan nama kota Asduud di negara Palestina.

2 Ramadhan 732 H

Pada tanggal ini lahir seorang Ulama besar yaitu Abdurrahman bin Muhammad bin khaldun atau dikenal dengan nama Ibnu Khaldun. Beliau mengarang kitab “Muqodimah” yang lebih dikenal dengan “Muqodimah Ibnu khaldun” yang membahas tentang ilmu Sosial Kemasyarakatan, Ekonomi, Politik dan Sejarah Filsafat. Buku ini telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa Eropa dan bahasa lainnya. Para ilmuwan barat mengakui akan keunggulan karangan Ibnu Khaldun terbukti mereka masih mempelajari dan menjadikan sebagai buku induk dalam kajian Ilmu Kemasyarakatan. Ibnu Khaldun meninggal pada tahun 808 H di Mesir pada masa Sultan An Nasr Lidinillah.

3 Ramadhan 11 H

Pada hari ini Sayyidah Fatimah Az Zahra anak bungsu dan kesayangan Rosulullah SAW dari pernikahannya dengan Ummu Mukminin khadijah binti Khawailid meninggal dunia. Sayiddah Fatimah lahir 5 tahun sebelum Rosulullah SAW diangkat sebagi nabi. Sayidah Fatimah dinikahi oleh Imam Ali bin Abi Thalib anak dari paman Rosulullah SAW pada bulan ramadhan tahun 2 H, dan menjalani kehidupan Rumah tangga pada bulan Dzul Hijjah di tahun yang sama.dari pernikahan yang penuh berkah ini lahirlah Hasan, Husain (pemuda ahli surga), Zainab, Ummi Kultsum dan muhsin yang meninggal saat kecil.

3 Ramadhan 825 H

Pada hari ini Sultan Murad II dari kekhalifahan Utsmaniyah mengadakan pengepungan kota Qostantiniyah dalam rangka menaklukan dan memasukannya dalam naungan Islam. Setelah sekian waktu peperangan berkecamuk dengan sangat dasyatnya dan beliau tidak mampu menaklukannya akhirnya beliau kembali kepusat pemerintahannya tampa membawa hasil yang dicita-citakan.

4 Ramadhan 1299 H

Pada hari ini bertepatan dengan 20 Juli 1882 M pemimpin mesir tatkala itu Khadio Ismail mengeluarkan surat pemecatan terhadap Ahmad Arabi dari jabatan Mentri Pertahanan disebabkan Ahmad Arabi mengadakan pertemuan dengan segenap unsur masyarakat dari para Ulama, bangsawan dan pendukungnya untuk meminta tanggapan tentang keputusan Khadio menghentikan mobilisasi kekuatan dalam menghadapi armada Inggris yang melakukan gempuran terhadap benteng pertahanan Mesir di Iskandaraiyah selama 10 jam tampa henti (25 Sya’ban 1299 H / 11 Juli 1882 M). Dalam pertemuan tersebut diambil keputusan untuk melanjutkan mobilisasi kekuatan. Lalau Khadio mengadakan pertemuan lanjutan dengan lembaga Jam’iyah Wathoniyah yang dihadiri oleh Syekh Azhar, para Hakim dan pemuka masyarakat untuk menindak lanjuti keputusan pemecatan Ahmad Arabi disebabkan penentangannya atas perintah Khadio untuk tidak mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan lanjutan ini akhirnya jam’iyah Wathoniyah mengambil keputusan untuk mempertahankan Ahmad Arabi dalam jabatannya sebagai Mentri Pertahanan.

5 Ramadhan 362 H

Sultan Al Mu'iz Lidinillah Al fatimi memasuki negera Mesir setelah sebelumnya beliau mengirim pasukan sebanyak 100.000 tentara dibawah pimpinan panglima Jauhar Ash Shiqili pada bulan Sya'ban 358 H tampa ada perlawanan.

6 Ramadhan 223 H

Sultan Al Mu'tasim seorang khalifah 'Abasiyah mengadakan pengepungan terhadap kota 'Umuriyah' yang merupakan benteng pertahan terkuat kerajaan Benzantiniyyah di Asia kecil. usaha beliau berhasil dengan tertakluknya kota tersebut. peperangan berkecamuk dengan sangat dasyatnya dan beliau tidak mampu menaklukannya akhirnya beliau kembali kepusat pemerintahannya tampa membawa hasil yang dicita-citakan.

7 Ramadhan 361 H

Atas perintah Khalifah fatimi panglima Jauhar Ash Shiqili meletakan pondasi pertama pendirian Jami’ (Masjid) Al Azhar. Pada tahun 378 H fungsi masjid ditambah menjadi suatu Universitas dengan dilakukan pembentukan staff pengajar yang pembahasan utamanya adalah permasalahan hukum-hukum keislaman. sepanjang masa Al Azhar selalu menyambut gembira kedatangan para pelajar yang berkeinginan belajar disana. segala fasilitas disediakan seperti tempat tinggal, kebutuhan hidup bahkan halaqoh (kelompok belajar) ilmu-ilmu keislaman yang beragam sehingga para penuntut ilmu dapat memilih halaqoh yang dikehendakinya.

8 Ramadhan 789 H

Sultan Al Mu’tasim Billah pada hari ini mengadakan pengumuman kepada rakyatnya bahwa barang siapa yang merasa didzalimi dan memiliki perkara yang mengantar kepada permusuhan maka datanglah kepada saya pada hari Ahad (Minggu) dan Rabu untuk menyelesaikan permasalahannya. tradisi ini baru dimulai pada masa beliau dan selanjutnya diikuti oleh Sultan-sultan setelah beliau.

9 Ramadhan 222 H

Panglima Al Afsyiin salah satu panglima perang Khalifah ‘Abasiyah Al Mu’tasim bin Harun Ar Rasyid mamapu menaklukan kota albadz pusat pemerintahan Babak Al Khurmi setelah melakukan pertempuran dan pengepungan selama dua tahun penuh. Faktor pemberontakan Babak Al Khurmi yang dimulai tahun 201 H pada masa Khalifah Ma’mun adalah keinginannya untuk merebut kekholifahan dari ras Arab yang Muslim untuk ras Faris dan Majusi. selain itu merekapun menolak segala bentuk peribadahan seperti Sholat, Saum, Zakat, haji dan menghalalkan minum Arak dan menghalalkan segala yang diharamkan oleh Islam.

10 Ramadhan 1393 H

Tentara Mesir mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlif serta menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara Suriah mampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel. Semboyan pasukan pada peperangan tersebut adalah Allahu Akbar ( Allah Maha Besar).

11 Ramadhan 1393 H

Terjadi serangan mendadak terhadap kekuatan Israel yang dilakukan oleh satu pasukan berani mati Palestina di Ramallah yang menyebabkan kerusakan dan kerugian dipihak Israel.

12 Ramadhan 597 H

Imam Abu Faraj Ibnu Jauzi seorang ahli sejarah dan Ulama terkenal meninggal dunia. Beliau terkenal karena karangan beliau yang ratusan buku, sampai diriwayatkan bahwa beliau mengarang buku sekitar 250 buku.

13 Ramadhan 1356 H

Pada tanggal 26 September 1937 M mujahidin Palestina membunuh pimpinan militer Andruz yang melakukan tindakan merugikan bagi pihak Palestina dengan merebut sebagian tanah di daerah Jalil ‘Ulya untuk pihak Yahudi. Pemerintah Inggris tidak tinggal diam melihat hal ini, lalu mereka melakukan pembunuhan dan pengusiran yang berakhir dengan penangkapan Syeikh Farhan Sa’dy teman Syeikh ‘Izzuddin Al Qassam yang berusia 80 tahun. Syeikh Farhan ditangkap dikediamannya dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Dalam persidangan Mahkamah Militer memutuskan hukuman gantung terhadap beliau. Usaha pembelaan terhadap Syeikh sudah dilakukan oleh berbagai pihak untuk membebaskan beliau namun semuanya tidak berhasil. akhirnya beliau meninggal dalam kondisi puasa.

14 Ramadhan 666 H

Pemerintahan Anthokiah didirikan oleh Pangeran Wormandi Buwaihimund pada tahun 491 H. Kota ini merupakan kota termegah dengan dikelilingi benteng yang sangat kuat dijaga oleh ribuan pasukan secara bergiliran siang dan malam. walaupun kondisinya demikian kaum muslimin berhasil menaklukan daerah ini dengan izin Allah SWT dibawah panglima perang Dhohir Bibris. Terhitung empat puluh ribuan mati dan tertawan dari pihak musuh. Kemenangan ini merupakan kemenangan terbesar setelah kemenangan Hitthin.

15 Ramadhan 1414 H

Pada tanggal ini seorang Yahudi menyerang masjid Harom Ibrohimi di kota kholil Palestina seraya menembak jama’ah yang sedang sholat Subuh secara membabi buta sehingga banyak yang mati. Namun sangat disayangkan pihak Israel tidak mengakui kesalahan itu, mereka mengeluarkan pernyataan bahwa orang itu terkena penyakit jiwa yang tindakannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

16 Ramadhan 727 H

Pada hari ini bertepatan dengan 5 Agustus 1327 M, Syeikh Kamaluddin Muhammad bin Ali bin Abdul Wahid bin Abdul Karim Al Anshori Azzamalkany seorang Ulama Fiqh Madzhab Syafi’i di Damaskus meninggal dunia. Beliau meninggal di Bilbis lalu dibawah ke Kairo untuk dimakamkan berdekatan dengan makam Imam Syafi’i.

17 Ramadhan 2 H

pada hari ini kaum muslimin dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW berhasil mengalahkan pihak Musyrikin dalam perang Badar. Terhitung 70 mati dan 70 tertawan dari pihak kaum Musyrikin.

17 Ramadhan 40 H

Pada hari ini pula Imam Ali bin Abi Thalib RA wafat karena ditikam dengan pisau beracun oleh Abdurrahman bin Muljam Al Khariji.

18 Ramadhan 21 H

Pada hari ini Kholid bin Walid salah seorang sahabat terkemuka yang terkenal dengan keberaniannya dan panglima perang dalam berbagai peperangan baik sebelum Islam atau sesudahnya meninggal dunia. Beliau masuk Islam setelah perjanjian Hudaibiyah pada tahun 7 H.Umar bin Khatab RA memimpin sholat jenazah Beliau lalu dimakamkan di Hims dan ada pula yang mengatakan di Madinah.

19 Ramadhan 1213 H

Pada hari ini Napoleon Bonaparte beserta pasukannya melakukan ekspansi ke Mesir tepatnya dikawasan Ghiza, usaha ini mengalami kegagalan sehingga pada tanggal 23 Ramadhan seluruh pasukan meninggalkan Mesir menuju wilayah Syam.

20 Ramadhan 8 H

Rosulullah SAW keluar bersama 10 ribu pasukan perang dari kaum Muhajirin dan Anshor menuju Makkah untuk membebaskannya dari kemusrikan. Faktor keberangkatan beliau disebabkan penyerangan yang dilakukan kabilah Bani Bakar sekutu kaum Quraisy terhadap sekutu Rosulullah SAW kabilah Khuza’ah yang berarti pelanggaran terhadap perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati antara kaum Quraisy dengan Rosulullah SAW. Usaha ini berhasil dengan gemilang tanpa melalui peperangan. tatkala Fathul Makkah itu Rosulullah SAW berdiri dihadapan kaum musyrikin Makkah seraya berkata, “ Menurut kalian apa akan saya lakukan sekarang ?” Mereka menjawab, “ Kebaikan, karena engkau adalah saudara yang baik berasal dari keturunan baik, jika engkau memaafkan kesalahan maka itu harapan kami,akan tetapi jika engkau membalas dendam maka itu sangatlah wajar karena kami pernah berbuat jahat kepadamu. Akhirnya Rosulullah SAW bersabda, “ Pergilah, sekarang kalian bebas, aku hanya ingin mengatakan apa yang pernah dikatakan saudaraku Yusuf ; tidak ada celaan bagi kalian, semoga Allah mengampuni kalian sesungguhnya Dia maha pengasih.”

21 Ramadhan sebelum Hijriyah

Ketika Rosululah SAW mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju goa Hiro yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah yang berjarak dua mil dari kota Makkah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan selama satu bulan Ramadhan penuh. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, bertepatan tanggal 10 Agustus 610 M dan usia beliau genap berumur 40 tahun Qomariyah lebih 6 bulan 21 hari turun kepada beliau Malaikat Jibril AS mewahyukan surat Al Alaq yang merupa-kan surat pertama yang diturunkan kepada Rosulullah SAW.

22 Ramadhan 942 H

Pada hari ini bertepatan dengan tanggal 15 maret 1536 M, Perdana Menteri Khalifah Utsmaniyah bernama Ibrahim Basya meninggal dunia setelah bertugas selama 13 tahun. Selama masa kepemimpinan beliau telah banyak melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam.

23 Ramadhan 1270 H

Pada hari ini kekuatan militer Rusia dibawah pimpinan Marsyal Bernes menghentikan kepungannya terhadap kota Selestriya yang terletak di wilayah Qorum,pengepungan yang terjadi selama 35 hari ini tidak membawa dampak yang berarti bagi kekuatan Khalifah Utsmaniyah,walaupun kekuatan militer Rusia mencapai 60 ribuan tentara berhadapan 15 ribu tentara Utsmaniyah yang kebanyakan berasal dari Mesir. Pelajaran yang dapat dipetik adalah kekuatan yang sedikit mampu mengalahkan kekuatan yang besar.

24 Ramadhan 264 H

Pada hari ini bertepatan dengan 30 Mei 878 M Imam Abu Ibrohim Ismail bin Yahya Al Muzni kawan Imam Syafi’i meninggal dunia. Beliau termasuk salah seorang Mujtahid, Imam Syafi’i pernah berkata, “ kalau seandainya Imam Muzni adu argumen dengan syetan maka beliaulah sebagai pemenang.” Beliau dimakamkan di dekat kuburan Imam Syafi’i.

25 Ramadhan 658 H

Perang Ain Jalut yang terjadi antara kaum muslimin dan Tartar merupakan perang yang besar dalam sejarah Islam, hal itu dikarenakan Tartar mampu menguasai banyak daerah Islam dan menjatuhkan Khilafah Abbasiah , mereka juga berhasil membunuh Kholifah Mu’tashim Billah di Baghdad pada tahun 656 H / 1256 M. Ekspansi Tartar meluas sampai wilayah Gazza dibawah pimpinan Hulaku. Kemudian Hulaku mengirim kurir meminta kepada Sultan Mamluki “Quds” untuk tunduk dibawah kekuasaan Tartar, permintaan ini ditolak oleh Sultan Quds karena menunjukan kehinaan dan kelemahan. Lalu beliau memutuskan untuk menghadapi Tartar dalam pererangan. Maka pada hari Jum’at tanggal 25 Ramadhan 658 H bertepatan dengan 6 September 1260 M bertemulah dua pasukan besar di wilayah Ain Jalut. Dalam peperangan ini Sultan Quds mengumandangkan syiar “ Wa Islama … Wahai Allah tolonglah hamba-Mu Quds dari kaum Tartar.” Peperangan ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin.

26 Ramadhan 658 H

Diantara Khalifah Bani Umayyah yang paling memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah Islam adalah Abdul Malik bin Marwan. Beliau menjabat sebagai Kholifah pada tanggal 26 ramadhan 658 H. Beliau mengenyam pendidikan di madinah munawwaroh dengan melakukan talaqi ilmu-ilmu keislaman dengan Ulama Madinah pada masas itu sehingga menjadi salah seorang Fuqoha diantara empat Fuqona yang ternama. Dalam setiap permasalahan yang terjadi didalam kehidupan masyarakat disaat beliau mengemban amanah kekholifahan berhasil diselsaikan dengan gemilang. Ibnu Kholdun berkata, “ Abdul Malik bin Marwan termasuk Kholifah yang sukses dalam sejarah Islam dan Arab karena beliau mengikuti jejak Amirul Mukminin Umar bin Khattab RA dalam pengaturan Negara.” Diantara hasil kerja beliau adalah pembangunan Masjid Qubbatul Sokhro dengan kubah kuningnya yang terletak dikawasan Aqso bersebelahan dengan masjid Al Aqso.

27 Ramadhan 1223 H

Pada hari ini pasukan Inkisyariyah melakukan perlawanan terhadap Sultan Utsmany Mahmud Khan II dengan tuntutan mengembalikan kekuasaan Mustofa Khan IV. Menghadapi perlawanan ini maka Sultan memutuskan untuk menghentikan perlawanan tersebut. Kalaulah tidak terjadi pembakaran di ibukota yang hampir menghanguskan seluruh kota pasti Sultan mampu menundukan perlawanan tersebut. Akhirnya Sultan Mahmud menghentikan perang secara terpaksa demi penyelamatan ibukota dari kehancuran.

28 Ramadhan 92 H

Kisah kemenangan kaum muslimin pada hari ini dimulai dengan persiapan Musa bin Nashir dengan pasukan dari Arab dan Barbar yang jumlahnya mencapai 7 ribu tentara dibawah kepemimpinan Thoriq bin Ziyad untuk menaklukkan wilayah Andalus. Maka berangkatlah Thoriq bersama pasukan dengan menyeberangi laut pada hari Senin tanggal 5 Rajab 92 H dan mereka mampu memenangkan peperangan menghadapi sekumpulan pasukan Qouth dalam perjalan menuju ibokata Andalus.

Akan tetapi musuh kembali menghimpun kekuatan dibawah pimpinan Rodrik raja Qouth dengan pasukan sejumlah 100 ribu tentara. Lalu mereka berjalan menuju selatan untuk menundukkan kekuatan kaum muslimin. Untuk menghadapi kekuatan musuh yang besar maka dikirmlah pasukan tambahan sejumlah 5 ribu tentara sehingga jumlah pasuakn Islam dibawah pimpinan Thoriq berjumlah 12 ribu tentara. Maka bertemulah dua pasukan yang tidak seimbang dari segi jumlah pasukan di tepian sungai Wadilaka.

Peperangan terjadi selama empat hari dan pada hari keempat pasukan Qouth mampu dikalahkan dengan kerugian yang sangat besar dengan kehancuran kerajaan mereka. Selain itu kekalahan pasukan Qouth menimbulkan rasa takut dihati pengikut Qouth sehingga mereka melarikan diri kepegunungan atau bersembunyi didalam benteng mereka. Tidak sampai satu tahun wilayah Andalus dapat ditaklukan hampir 100% sehingga terbentuklah sebuah wilayah yang maju dalam ilmu pengetahuan dan peradaban.

29 Ramadhan 1368 H

Pada hari ini bertepatan dengan 25 Juli 1949 M dibubarkan pemerintahan Ibrohim Abdul Hadi. Mesir menjadi saksi akan kedzoliman yang dilakukan pada masa pemerintahannya penyiksaan, penangkapan, pengusiran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

30 Ramadhan 43 H

Pada hari ini bertepatan dengan 5 Januari 664 M sahabat Rosulullah SAW Amru bin Ash RA wafat.

Wallohu’alam Bih Showab

Diterjemahkan oleh Mukmin ZA Lc dari buku “Ramadhaniyat” karangan Muhammad Sa’id Mursy dan Qosim Abdullah cetakan Darul Tauzi’ wa Nasr Al Islamiyah Cairo Mesir.

Penumpang Bis di Negri Seribu Menara



Dua tahun dua bulan aku berdomisili di Mesir. Negara Mesir terkenal dengan julukan tanah Kinanah, negri Fir'aun, lembah Nil, negrinya Para Anbiya, juga ada sebutan masyhur yaitu negri Seribu Menara.

Suatu hari setelah mandi dan sarapan, seperti biasa sholat Duha terlebih dahulu sebelum berangkat ke kampus Universitas al-Azhar. Aku pun berangkat kuliah jam 7:30, aku berangkat tergesa-gesa, karena di kampus ada madah (pelajaran) hadist yang mesti aku hadiri. Setelah mengucapkan salam kepada teman-teman di rumah, kulangkahkan kaki menuju halte bis Tajamu Awal, yang berjarak kira-kira 300 meter dari kosanku.

Baru saja sampai halte, tak seperti biasanya duduk lama menunggu bis atau angkot datang, waktu itu bis warna biru langsung muncul dari arah timur yang sudah pasti akan menuju mahatah (terminal) Zahra.

Bis nampak penuh dengan para umal (buruh), aku pun terpaksa berdiri. Memang sudah menjadi hal lumrah, bila naik bis di negri seribu menara ini sangat berdesakan dan tentunya harus rela untuk berdiri. Di bis aku mencoba mengambil mushaf mini di saku tas, untuk mengulangi hapalan Qur'an. Membaca Al-Quran di dalam bis sudah menjadi kebiasaan bagi semua orang muslim di negri Kinanah ini. Malang mushaf yang biasaya kubawa di tas, ternyata ke tinggalan di rumah, karena tidak ada mushaf, aku mencoba menikmati perjalanan dari Tajamu ke Zahro dengan memperhatikan tingkah laku para umal yang ada di sisi kanan kiriku.

Betapa tertegunya diriku, karena dari sekian banyak umal itu, tidak ada seorang pun yang curang tidak membayar ongkos, padahal penumpang sangat berdesakan. Kumsari (kondektur) pun sangat jauh dan hanya duduk santai di kursi mungil di dekat pintu belakang. Ku coba terus memperhatikan mereka, ternyata mereka sangat memperhatikan ujroh (ongkos) bis. Ketika posisi mereka di depan atau jauh dari kumsari, mereka saling titip–menitip ongkos itu dari tangan ke tangan, terus ku perhatikan ternyata semua ongkos sampai ke tangan kumsari dan kembalianya pun sampai lagi tepat di penumpang yang memberikan ongkos tanapa kurang sedikit pun. Sebenarnya peristiwa seperti itu terjadi setiap hari. Akhirnya bis yang saya tumpangi, samapailah di mahatoh Zahra.

Setelah menikmati peristiwa di bis tadi, ingatanku masih teringat dengan kejujuran para penumpang bis Tajamu Zahro. Maka aku akupun berniat perjalan Zahro ke Darrosah akan mengamati semua tingkah laku para penumpang terutama dalam membayar ujroh .

Setelah setengah jam aku menunggu Bis di mahatoh Zahro, akhirnya muncul juga bis nomber 80 yang menghubungkan Zahro dengan Darrosah. Dan di daerah Darrasoh inilah aku kuliah.

Sesuai niatku, ku perhatikan para penumpang bis tersebut, sejak naik bis sudah kuperhatikan seluruh gerak-gerik para penumpang, dimana mereka tersusun dari para mahsiswa misriyin (­peribumi) atau pun wafidzin (asing) dan penumpang lain yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu, bahkan ada juga para pelajar I'dadi (SD) yang kebetulan naik.

Pada pemungutan ongkos pertama, si Kumsari atau Kondektur menghampiri seluruh penumpang sembari memungut ujroh (ongkos) dan memberikan tazkirah (karcis) kepada tiap penumpang. Tapi setelah mobil melewati daerah Hayal el-Asyir. Dimana di sanalah para penumpag mulai membeludak. Dari sana banyak sekali para penumpang yang naik, sehingga penumpang dalam bis sangat berdesakan, makin jauh penumpang makin banyak saja, malah melangkahkan kaki dalam bis tersebut sangat susah.

Masih tentang kejujuran para penumpang bis di negri Seribu Menara ini yang menjadi perhatianku. Subhanallah, ternyata ongkos yang disamapaikan oleh para penumpang semuanya sampai di ­kumsari. Adapun karcis dan kembalian semunya bisa samapai juga kesetiap penumpang tanapa ada perotes sedikit pun. Bahkan penumpang yang paling jauh pun tidak pernah kehilangan ongkos atau karcis jatahnya. Walaupun melewati beberapa tangan.

Aku sangat yakin semua penumpang membayar ongkos sesuai dengan jumlah yang telah di sepakati dan semua penumpang pun mendapatkan karcis dan kembalian sesuai pembayaran mereka.

Dari peristiwa ini menjadi ibrah bagi kita, betapa indahnya bila kejujuran itu bisa kita realisasikan dimana saja, walaupun situasi dan peluang sangat terbuka lebar untuk melakukan kecurangan, mulai memanipulasi uang ongkos, tidak membayar pun sangat mungkin sampai mengambil kembalian, tapi para penumpang bis di negri Seribu Menara ini sangat menjaga kejujuran dan keamanahan dan perlu kita tiru.(wallahu a'lam)

Ilmu dan Pengalaman


Bismillâh

Ilmu dan pengalaman dua hal yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan kita sebagai manusia yang merindukan ke bahagiaan. Ilmu merupakan pelita bagi kita di kala kegelapan datang menimpa, sedangkan pengalaman merupakan tongkat penyangga ketika kita terpelanting jatuh dan untuk menambah kualitas aktivitas kita.

Saudara yang budiman, betapa bodohnya ketika kita punya kesempatan untuk meraih ilmu dan pengalaman itu, tetapi kita sia-siakan, karena kita merasa bodoh, kurang mampu, harga pendidikan mahal dan merasa jadi orang kampung yang merasa cukup bila bisa memimpin ritul-ritul masyhur di masyarakat sekitar. Patalnya kita tidak pernah bermimpi untuk merubah semua paradigma tadi dan mencoba untuk menepis semua keluhan dalam bentuk realisasi nyata. Sebenarnya saya rasa keluhan tadi bukan merupakan hal yang sangat pelik, tapi perasaan pesimis yang menghancurkan masa depan dan menimbun bakat kita.

Himah (kemauan) kuat itulah bekal utama yang mesti kita miliki. Dengan Himah kuat kita akan memandang semua hambatan sebagai tantangan yang bisa kita tundukan dengan cara apapun.

Bila kita merenung, bukanya sebagian Ulama Salfus Sholeh itu orang yang fakir dari segi maliah (materi), tapi sangat kaya dengan kemauan, sehingga mereka memiliki kemauan yang kuat, mereka berani menatap kehidupan masa depan lebih cerah dan penuh dengan kemenangan. Mereka berani melangkahkan kaki walaupun berbagai tatantangan datang menghadang. Mereka akan merasa puas bila paham Ilmu yang dipelajari dari gurunya.

Tahukah anda siapakah Imam as-Syafi'i itu? Ulama karismatik di zamanya itu dan salah satu imam madzhab terkenal dengan Qoul Qodimnya ketika tinggal di Irak dan Qaul Jadidinya ketika tinggal di Mesir, bahkan pengikut Madzhab beliau tersebar di seluruh dunia.

Ibu Imam Sayfii, dia itu sampai menjual kayu penopang rumahnya, untuk bekal dia dan anakanya Syafi'i berangkat ke Mekah, mencari keluarga dan guru di Makah. Masih banyak mitsil yang sangat layak kita teladani.

Kita tidak ragau bagai mana para ahli hadist dalam menycarai seorang perawi padahal mereka harus melintasi berbagai Negara walaupun belum ada alat transportasi yang memadai hanyalah mengunakan kuda atau himar yang kadang sering kecapain. Karena Himah mereka kuat, maka mampu berkarya.

Kita juga tahu, salah satu kisah presiden Amerika Franklin yang awalnya berpropesi sebagi tukang Koran, tapi dia itu selalu membaca dulu Koran-koran yang mau di jualnya sehingga dia tahu percaturan politik.

Tokoh-tokoh yang sekarang berhasil menjadi top lider baik di pemerintahan atau pun diperushaan dan lembaga lain, mereka itu tidak dengan mudah meraih segalanya, tidak cukup hanya kemaun di dada mereka, tapi berani melangkah walau tantangan menghadang.

Pengalaman merupakan bekal yang penting bagi kita terutama dalam memjalankan perkerjaan yang kita jalani, mungkin rasa sebuah makanan akan lain bila kokinya pemula dan seorang profesional. Ini menjadi sebuah Itibar bagi kita betapa pentingnya pengalaman demi kualitas sebuah pekerjaan kita.

Pengalaman adalah milik bersama, pengalaman milik orang-orang yang memikirkan dan serius dalam menjalankan aktivitasnya. Apa pun propesi seseorang, bila orang tersebut mau berpikir dab serius dengan pekrjaanya maka akan timbul ke propesinalan.

Ilmu dan penglaman harus kita junjujg tinggi, supaya kita terlepas dari ketertinggalan dan ketertindasan, sehingga menjadi SDM yang bermanfaat bagi Umat dan berkualitas. Wallâhu 'alam

By : Kang Bahra

Sabtu, 20 Desember 2008

Hukum Ikan Hiu


ssalamu 'alaium wr wb

Ustadz, ikan hiu itu kan ikan buas dan kita tahu bahwa hewan buas itu hukumnya haram.

Nah, yang jadi pertanyaan, ikan hiu itu sekarang sudah banyak dijual orang di berbagai restoran, yaitu dalam bentuk sate. Pertanyaannya, apakah hukum sate hiu ustadz, halalkah atau haram?

Demikian terima kasih

Wassalam

Wahyu
Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Memang benar bahwa hayawan dzu nabin (hewan yang bertaring) termasuk kriteria hewan yang haram untuk dimakan, sebagaiamana umumnya disimpulkan oleh para ulama berdasarkan dalil-dalil yang qath'i dalam sunnah nabawi. Salah satunya adalah hadits yang bunyinya demikian:
“Nabi SAW telah melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring.” (HR Muslim, no. 3571)

Oleh para ulama, hadits ini dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan binatang buas dan bertaring bukan sekedar punya gigi taring, tetapi maksudnya adalah hewan yang menyerang dengan taringnya (ya’du bi-naabihi).

Dan dalam hal ini, memang ikan hiu termasuk ke dalam kelompok hewan yang membunuh dan memakan mangsanya dengan menggunakan taringnya. Sehingga kalau mau dikategorikan sebagai binatang buas, tidak ada salahnya. Dan secara hukum awal dengan hadits ini, hiu seharusnya termasuk hewan yang haram dimakan.

Namun karena ada dalil yang menetapkan bahwa semua hewan yang hidup di laut hukumnya halal, maka kedua dalil ini akhirnya memang saling bertentangan.

Dalil Halalnya Semua Jenis Ikan Laut

Secara umum, kita mengenal ada dalil yang menghalalkan segala hewan yang hidup di laut. Misalnya ayat Quran berikut ini:
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu” (QS Al-Maidah [5]: 96).

Ayat ini oleh Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya dikatakan merupakan hukum penghalalan bagi binatang buruan laut, yaitu setiap binatang yang diburu dalam keadaan hidupnya. Lihat Tasifr Al-Jami' li Ahkamil Quran jilid 6 halaman 318.

Sehingga dengan demikian, maka yang awalnya dan seharusnya ikan hiu termasuk hewan yang haram dimakan karena merupakan hewan bertaring, menjadi boleh dimakan karena adanya pengecualian, yaitu karena hiu itu termasuk hewan yang hidupnya di laut.

Selain ayat Quran di atas, juga ada dalil lainnya yang juga menguatkan tentang kehalalan hewan yang hidup di laut. Misalnya hadis Nabi SAW berikut ini yang memang jauh lebih tegas untuk menghalalkan semua jenis hewan yang hidup di laut:

åæ ÇáØåæÑ ãÇÄå ÇáÍá ãíÊÊå

“Dia [laut] itu suci airnya dan halal bangkainya.” (HR Malik, Ashhabus Sunan, disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan lain-lain) (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, 9/169; Shahih Ibnu Hibban, no. 1423; Al-Mustadrak ‘Ala Ash-Shahihain, no. 491).

Dalil-dalil ini memang jelas sekali menyebutkan bahwa semua hewan laut adalah halal dimakan. Bahkan yang lebih menarik lagi, ternyata hewan laut itu bukan sekedar halal dimakan, bahkan disebutkan bahwa bangkainya pun juga halal dimakan.

Wah, ini menjadi lebih menarik. Karena umumnya kita tahu bahwa bangkai itu haram dimakan. Sebagaimana di sebutkan di dalam Al-Quran:

Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disebut selain Allah. (QS. Al-Baqarah: 173)

Jelas sekali Al-Quran mengharamkan bangkai secara umum. Namun juga jelas sekali hadits nabi SAW mengkhususkan bangkai laut sebagai hewan yang halal dimakan.

Maka kita bisa terapkan alur logika yang sama pada kasus ikan hiu. Benar bahwa ikan hiu termasuk jenis hewan bertaring yang haram dimakan, namun karena ikan hiu termasuk jenis hewan yang hidup di laut, Hukum Makan Sate Hiu

Jumat, 25 Jul 08 09:08 WIB

maka ikan hiu tidak ikut menjadi haram, sebaliknya ikan hiu hukumnya halal.

Ketika kami pernah menerangkan masalah ini di salah satu majelis taklim, salah seorang murid ada yang nyeletuk begini, "Tapi ustadz, tetap saja ada satu makhluk laut yang tidak boleh dimakan."

Kami sedikit bimbang, masak sih ada? Rasaya kok tidak ada, Masak sih dia bilang ada. Maka kami jadi penasaran juga. Belum selesai kami bingung, dia menambahkan, "Makhluk laut yang tidak boleh dimakan itu adalah kapal selam, ustadz. Soalnya, biar direbus berminggu-minggu, nggak bakalan empuk."

Ealah, ustadz kok dibecandain...

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Hukum makan daging kodok

Assalamu"alaikum Wr. Wb.

Pak Ustadz, saya ingin bertanya mengenai hukumnya bagi orang Islam yang memakan daging kodok dan kepiting. Apakah itu termasuk makanan yang haram atau tidak?

Mohon penjelasan Pak Ustadz. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Deddy M.
aa_deem
Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Dari segi dalil, kita menemukan sebuah hadits yang menyebutkan tentang memakan hewan kodok.

“Dari Abdurrahman bin Utsman Al-Quraisy bahwanya seorang tabib (dokter) bertanya kepada Rasulullah SAW, tentang kodok yang dipergunakan dalam campuran obat, maka Rasulullah SAW melarang membunuhnya.” (Ditakharijkan oleh Ahmad dan dishahihkan Hakim, ditakhrijkannya pula Abu Daud dan Nasa’I).

Dari hadits ini, para ulama umumnya mengatakan bahwa memakan daging kodok itu halal. Sebab Rasulullah SAW melarang untuk membunuhnya.

Sementara di kalangan ulama berkembang sebuah kaidah bahwa hewan-hewan yang diperintahkan untuk membunuhnya, hukumnya haram dimakan. Meski pun tidak tidak disebutkan bahwa hewan itu najis atau haram dimakan.

Demikian juga dengan hewan yang dilarang untuk membunuhnya, hukumnya pun haram dimakan, meski tidak ada keterangan bahwa dagingnya najis atau haram dimakan.

Seandainya boleh dimakan, maka tidak akan dilarang untuk membunuhnya. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmadn Ishaq, Alhakim dari Abdurrahman bin Utsman at-Tamimi. Silahkan periksa kitab Al-Lubab Syarhil Kitab jilid 3 halaman 230, juga kitab Takmilatul Fathi jilid 8 halaman 62, kitab Mughni Al-Muhtaj jilid 4 halaman 298 dan kitab Al-Muhazzab jilid 1 halaman 250.

Mereka yang mengharamkan kodok juga mendasarkan larangan ini dengan dalil bahwa kodok itu termasuk hewan yang menjijikkan secara umum.

Walhasil, kecenderungan jumhur ulama berpendapat bahwa kodok itu tidak halal dimakan berdasarkan dalil dan kaidah di atas.

Mereka yang Menghalalkan

Mereka yang menghalalkan adalah kalangan mazhab Maliki. Sebagaimana sudah seringkali dijelaskan, umumnya pendapat mazhab ini merujuk kepada dalil secara apa adanya. Bila di dalam dalil itu tidak tertuang secara eksplisit tentang najis atau haramnya suatu hewan, maka mereka akan bersikukuh untuk tidak mengharamkannya.

Mereka berpendapat bahwa memakan kodok dan hewan semacamnya seperti serangga, kura-kura dan kepiting (cancer) hukumnya boleh selama tidak ada nash atau dalil yang secara jelas mengharamkannya.

Dan mengkategorikan hewan-hewan itu sebagai khabaits (kotor), bagi mereka dianggap tidak bisa dengan standar masing-masing individu, karena pasti akan bersifat subjektif.

Ada orang yang tidak merasa bahwa hewanb itu menjijikkan atau kotor dan juga ada yang sebaliknya. Sehingga untuk mengharamkannya tidak cukup dengan itu, tapi harus ada nash yang jelas.

Dan menurut Al-Malikiyah, tidak ada nash Daging Kodok dan Kepiting

Senin, 16 Jun 08 08:36 WIB

yang melarang secara tegas memakan hewan-hewan itu. Silahkan periksa kitab Bidayatul Mujtahid jilid 1 halaman 656 dan kitab Al-Qawanin Al-Fiqhiyah halaman 172.

Hukum Kepiting

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal, kepiting itu boleh dimakan karena sebagai binatang laut yang bisa hidup di darat, kepiting tidak punya darah, sehingga tidak butuh disembelih. Sedangkan bila hewan dua alam itu punya darah, maka untuk memakannya wajib dengan cara menyembelihnya.

Silahkan periksa kitab Al-Mughni jilid 8 halaman 606 dan kitab Kasysyaf Al-Qanna` jilid 6 halaman 202.

Wallahu a'lam bishshawab Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

Adab atau Sopan Santun Isteri terhadap Suami


Adab atau Sopan Santun Isteri terhadap Suami


Assalamu'alaikum wr wb

Saya sudah berumah tangga, mempunyaiadik perempuan yang juga sudah berumah tangga. Adik saya tersebut sangat keras perangainya, tidak pernah ada kata-kata lembut terhadap suaminya.

Ketika saya sedang bertamu kerumahnya mereka bertengkar (lebih tepatnya suaminya ditengkari, karena ia lebih banyak diam), kata-kata yang tidak pantas meluncur deras dari mulut adik saya tersebut (perbendaharaan kata dari kebun binatang plus kata-kata bego, tolol dll); tidak tanggung-tanggung adik saya tersebut juga menjelek-jelekkan mertua dan saudara-saudara suaminya tersebut.

Ketika saya coba peringatkan, malah ia berkata: Kakak tidak usah turut campur, atau barangkali kaka naksir suamiku ya?

Bagaimana sebenarnya adab sopan santun terhadap suami itu? Dan apa makna dari Hadits yang kira-kira bunyinya "Apabila Allah membolehkan manusia menyembah manusia, maka akan aku perintahkan para isteri untuk menyembah suaminya"

Terima kasih

Wassalam,

SHS
Jawaban

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh.

Ibu SHS yang baik, nurani kita pasti terusik ya melihat kemungkaran di depan kita tanpa kita bisa berbuat banyak. Padahal ya Bu, aturan Islam itu luar biasa indahnya tentang adab pergaulan antara suami dan isteri. Berikut beberapa di antaranya:

Isteri harus mentaati suami dalam setiap hal yang tidak mengandung maksiat. Banyak nash yang menyebutkan betapa besar hak suami atas isterinya. Nabi saw bersabda:

”Siapa saja wanita yang meninggal, sedangkan suaminya ridha kepadanya, maka dia masuk surga.” (HR Tirmidzi)

”Apabila wanita shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya, maka dia masuk surga Tuhannya.” (HR Ibnu Hibban)

Dalam hadits ini Rasulullah saw menyebutkan taat isteri kepada suami setelah dasar-dasar Islam. Rasulullah saw menyebutkan wanita dalam sabdanya: ”Yang hamil, yang melahirkan, yang menyusui, yang menyayangi anak mereka. Kalau bukan karena apa yang mereka lakukan kepada suami mereka, niscaya wanita-wanita yang shalat pasti masuk surga.” (HR Ibnu Majah dan al-Hakim)

”Aku melihat neraka dan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Mereka bertanya, ”Mengapa wahai Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, ”Mereka banyak mengutuk dan mengingkari kebaikan suami.” (HR Bukhari dan Muslim)
”Sekiranya aku memerintahkan seseorang bersujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya, karena haknya yang sangat besar kepada isterinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Hadits tersebut bukan berarti seorang isteri harus bersujud, namun menunjukkan besarnya hak suami atas sang isteri.

Hadits lain diriwayatkan dari Muadz bin Jabbal, Rasulullah saw bersabda:
”Tidaklah seorang isteri menyakiti suaminya di dunia melainkan isterinya dari bidadari akan berkata kepadanya, ”janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu, ia ada di sisimu hanya mampir yang tidak lama lagi akan meninggalkanmu kepada kami.” (HR Tirmidzi)

”Tiga (hal) termasuk kemiskinan:... wanita yang apabila kamu masuk kepadanya, maka dia memakimu dan apabila kamu tidak ada maka dia mengkhianatimu.”

”Sebaik-baik isteri adalah yang jika kamu memandangnya maka kamu akan terhibur, jika kamu menyuruhnya maka ia akan menurut dengan patuh, jika kamu bersumpah agar ia melakukan sesuatu maka dipenuhi dengan baik dan jika kamu bepergian maka ia menjaga dirinya dan harta bendamu.” (HR Nasai)
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

”Tiada seorang lelaki pun yang mengajak isterinya ke ranjang, tetapi si isteri enggan memenuhinya, melainkan yang di langit marah kepadanya hingga suaminya merelakannya.” (HR Muslim)

Hadits-hadits di atas adalah landasan dasar dalam kita berhubungan dengan suami. Mentaatinya dan mengamalkan hadits-hadits di atas berarti kita mentaati Allah & Rasulullah. Namun ketaatan pada suami bersyarat alias tidak mutlak. Syaratnya adalah sepanjang sang suami menyuruh pada hal-hal yang tidak ma’shiyat. Ketaatan juga tidak menghalangi isteri bersifat kritis bahkan memberi nasihat pada suami jika dia bersalah.

Beri pemahaman kepada adik Anda di saat suasana sedang kondusif. Sekalipun misalnya suami perlu diingatkan, maka tak layak menghina dan mengeluarkan kata-kata kasar. Dan berdiskusipun harus dalam kata-kata yang terbaik. Bersabarlah dengan tuduhannya pada Anda, mungkin Adik sedang mengalami masalah rumah tangga yang perlu uluran saudara-saudaranya yang lain.

Wallahu a’lam bish-shawab

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Bu Urba

www.eramuslim.com

Warga Bojonggambir Terisolasi


TASIKMALAYA, TRIBUN - Warga Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, terisolasi menyusul bencana longsor yang menimbun jalan raya hotmik yang menghubungkan Tasikmalaya-Bojonggambir di betulan Kampung Asede, Kecamatan Bojonggambir, Rabu (29/10) dini hari.

Hingga kemarin siang jalur vital lintas selatan itu masih belum pulih. Material longsoran menutupi jalan hingga 20 meter. Warga sekitar bergotong-royong menyingkirkan longsoran dengan cara manual. Musibah ini membuat arus transportasi dari dan ke Bojonggambir terputus total.


"Warga yang akan bepergian ke Tasikmalaya, atau luar Bojonggambir lebih memilih menunda keberangkatan. Karena jalan akternatif, selain jauh juga kondisi jalannya rusak," ungkap Cucu Rasman, warga Bojonggambir. Selain itu, angkutan umum tidak ada yang melayani jalur alternatif itu.


Seluruh elf yang biasa melayani trayek Tasikmalaya-Bojonggambir hanya melayani rute hingga Kecamatan Taraju. Setelah itu kembali lagi ke Tasikmalaya. Warga yang akan meneruskan perjalanan ke Bojonggambir, harus jalan kaki mengitari longsoran dan disambung dengan elf lain yang terkurung di Bojonggambir.


Kepala Tata Usaha Dinas PU Kabupaten Tasikmalaya, Rahmat Hidayat, mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi. Sekaligus untuk membantu masyarakat menyingkirkan material longsoran.


Ia menyebutkan, selain di Kampung Asede, musibah longsor juga terjadi di dua titik lainnya di jalur Taraju-Bojonggambir. Namun longsor itu tidak sampai menutupi ruas jalan.


Di Garut, longsor juga terjadi setidaknya di 11 titik sepanjang Jalan Raya Cikajang-Pameungpeuk, Selasa (28/10) malam. Akibatnya, jalur yang menghubungkan kota Garut dengan Pameungpeuk terputus total. Longsor ini salah satunya terjadi di betulan Kampung/Desa Cipangramatan kawasan Batutumpang Kecamatan Cikajang.


Longsor menimpa badan jalan sepanjang 50 meter berketinggian 5 meter. Longsor lebih parah menimpa badan jalan di betulan Kampung Ciawi, masih Desa Cipangramatn, dekat jembatan Ciawi. Longsoran tanah bercampur bebatuan besar menimpa badan jalan sepanjang 50 meter berketinggian 10-15 meter.


Warga dari arah Pameungpeuk yang hendak menuju ke Garut maupun sebaliknya juga sulit berganti kendaraan untuk melanjutkan perjalanannya sampai ke tempat tujuan. Hal itu karena dari Kampung Ciawi ke arah Pameungpeuk masih terdapat longsoran tanah yang menimbun badan jalan di beberapa titik.


"Berdasarkan laporan yang kami terima dari daerah, sedikitnya di sepanjang jalur Garut-Pameungpeuk terdapat sebelas titik longsor," ujar Kabag Humas Setda Garut, Dikdik Hendrajaya, saat meninjau lokasi longsor di Cipangramatan, kemarin.


Camat Bungbulang Aah Anwar mengatakan saat ini pihaknya sudah mengevakuasi 35 kepala keluarga (KK) ke lokasi yang lebih aman. Ia menambahkan, seja hujan mengguyur wilayah Bungbulang Selasa siang, pihaknya sudah meminta warga yang tinggal di bawah bukit agar segera mengungsi. (stf/set)


DI GARUT
Kecamatan Cikajang :

* Tiga rumah hancur, 30 rumah rusak berat, 35 rumah rusak ringan, dan 16 rumah
* Jalan penghubung Garut-Pameungpeuk terputus
* 142 kepala keluarga (kk) mengungsi
* Di Kampung Cibuluh Desa Cipangramatan, satu rumah hancur, delapan rumah lainnya sudah miring.
Kecamatan Singajaya:
* Di Kampung Cipameungpeuk, Desa Ciudian, 10 rumah rusak berat, 35 rumah rusak ringan dan delapan rumah terancam.
* 51 kk (204 jiwa) terpaksa diungsikan karena khawatir terjadi longsor susulan.
Kecamatan Bungbulang:
* Di Kampung Cikawung Desa Mekarjaya, dua rumah hancur tertimpa longsoran tanah dan 20 rumah
* 35 KK diungsikan ke tempat lebih aman.


DI TASIKMALAYA
* Longsor menimbun jalan raya hotmik yang menghubungkan Tasikmalaya-Bojonggambir di betulan Kampung Asede, Kecamatan Bojonggambir.
* Warga Kecamatan Bojonggambir terisolasi.
* Arus transportasi dari dan ke Bojonggambir terputus total.
* Longsor juga terjadi di dua titik lainnya di jalur Taraju-Bojonggambir, namun tidak sampai menutupi ruas jalan.



Gerakan Tanah Kecamatan Sodonghilir dan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Bara


PDF Print E-mail
Saturday, 08 November 2008

Laporan singkat hasil pemeriksaan bencana alam gerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Sodonghilir dan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, adalah sebagai berikut :

1. Lokasi bencana:

Lokasi bencana alam gerakan tanah terjadi di Kampung Galumpit, Desa Cikalong, Kecamatan Sodonghilir serta di Kecamatan Bojonggambir yaitu di Kampung Cibuntiris, Desa Mangkonjaya dan di Kampung Puncakbaros, Desa Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis lokasi gerakan tanah di Kampung Galumpit, (Kecamatan Sodonghilir) berada pada 108° 03' 18,9" BT dan 07° 27' 08,4" LS. Sedangkan gerakan tanah di Kampung Cibuntiris (Kecamatan Bojonggambir) berada pada 107° 58' 46,1" BT dan 07° 30' 28,0" LS, serta di Kampung Puncakbaros, (Kecamatan Bojonggambir) berada pada 107° 57' 49,8" BT dan 07° 30' 57,9" LS.


2. Waktu kejadian:

Gerakan tanah terjadi pada hari rabu tanggal 22 Oktober 2008 setelah turun hujan deras beberapa hari sebelumnya.

3. Dampak Bencana:

Akibat gerakan tanah di Kampung Galumpit (Kecamatan Sodonghilir) 10 unit rumah serta 1 bangunan mesjid rusak berat, 44 unit rumah lainnya terancam dan beberapa di antaranya terdapat retakan pada tembok rumah. Sedangkan di Kampung Cibuntiris (Kecamatan Bojonggambir), 8 unit bangunan kayu sedikit bergeser sedangkan 1 bangunan tembok retak. Di Kampung Puncakbaros (Kecamatan Bojonggambir), 1 unit rumah rusak berat.


4. Kondisi daerah bencana :

4.1. Kampung Galumpit (Kecamatan Sodonghilir).

  • Merupakan kaki lereng perbukitan terjal yang memiliki kemiringan 17-30 , sedangkan di bagian bawahnya yang landai dibatasi aliran S. Cilongan.

  • Batuan dasar pada kaki lereng tersebut berupa breksi lempungan hingga lempung breksian. Tanah pelapukan berupa material lempungan, lunak dan plastis bila jenuh air dengan ketebalan mencapai lebih 6 m.

  • Tataguna lahan pada perbukitan bagian atas umumnya berupa kebun bambu, kayu dan perdu liar, sedangkan pada kaki lereng berupa lahan persawahan basah dan permukiman.

  • Kondisi keairan pada saat terjadi bencana cukup tinggi akibat lahan yang diolah sebagai persawahan basah serta hujan yang turun dalam beberapa hari sebelumnya.

  • Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah Bulan Oktober 2008, Povinsi Jawa Barat dan Banten, daerah bencana termasuk Wilayah Potensi Gerakan Tanah Tinggi, artinya wilayah ini sering terjadi gerakan tanah sedangkan gerakan tanah lama dan baru masih aktif bergerak akibat curah hujan tinggi dan erosi kuat.


4.2. Di Kampung Cibuntiris (Kecamatan Bojonggambir).

  • Merupakan lereng landai yang memiliki kemiringan 10-15. Di bagian bawah lereng landai tersebut terdapat tebing saluran buangan air permukaan setinggi 3-4 m .

  • Batuan dasar pada lereng tersebut berupa tufa. Batuan tersebut umumnya telah lapuk menjadi tanah lempung, lunak dan plastis pada kondisi lembab dengan ketebalan mencapai lebih 4 m.

  • Tataguna lahan pada lereng tersebut berupa kebun bambu, kayu dan perdu serta permukiman .

  • Kondisi keairan pada saat terjadi bencana di lokasi ini cukup tinggi akibat hujan yang turun dalam beberapa hari sebelumnya.

  • Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah Bulan Oktober 2008, Povinsi Jawa Barat dan Banten, daerah bencana termasuk Wilayah Potensi Gerakan Tanah Menengah, artinya wilayah ini dapat terjadi gerakan tanah bila dipicu oleh curah hujan tinggi terutama pada pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.


4.3. Di Kampung Puncakbaros (Kecamatan Bojonggambir),

  • Merupakan lereng perbukitan agak terjal hingga terjal yang memiliki kemiringan 17-25. Lokasi longsor terdapat pada lereng badan jalan dan lereng bukit.

  • Batuan dasar pada lereng bukit yang longsor berupa batu pasir dan lempung. Batu pasir bersifat kurang kompak sedangkan lempung bersifat lunak dan plastis pada kondisi lembab dengan ketebalan mencapai lebih dari 4 m.

  • Tataguna lahan pada lereng perbukitan yang labil berupa kebun teh dan sawah.

  • Kondisi keairan pada saat terjadi bencana cukup tinggi akibat hujan yang turun dalam beberapa hari sebelumnya serta pengolahan lahan sawah mengakibatkan terjadinya tanah longsor di lokasi tersebut.

  • Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah Bulan Oktober 2008, Povinsi Jawa Barat dan Banten, daerah bencana termasuk Wilayah Potensi Gerakan Tanah Menengah, artinya wilayah ini dapat terjadi gerakan tanah bila dipicu oleh curah hujan tinggi terutama pada pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.


5. Kondisi dan Jenis Gerakan Tanah:

5.1. Di Kampung Galumpit (Kecamatan Sodonghilir)

Gerakan tanah berupa longsoran bahan rombakan dan nendatan, diperkirakan gerakan tanah ini memiliki panjang 100-250 m, lebar 100-175 m, membentuk gawir setinggi 0,5 - 3 m. Retakan tanah tersebar hingga menuju lokasi permukiman dengan panjang 0,25-4 m, lebar 5-20 cm. Hasil pengukuran GPR kedalaman bidang lincir menunjukkan lebih dari 5 m.


5.2. Di Kampung Cibuntiris (Kecamatan Bojonggambir)

Gerakan tanah berupa nendatan tanah sepanjang 40-50 m dengan penurunan setinggi 10-20 cm. Gerakan tanah tersebut bergerak menuju galian saluran yang ada di lereng bawah.


5.2. Di Kampung Puncakbaros (Kecamatan Bojonggambir),

Gerakan tanah yang terjadi berupa longsoran dan nendatan yang terjadi pada tebing jalan desa dan kawasan lahan pertanian. Panjang tanah yang bergerak berkisar antara 25-100 m, lebar 20-75 m. Retakan tanah pada lahan pertanian yang terkena tanah longsor memiliki kisaran panjang 0,25-2 m, lebar 5-25 cm.

6. Faktor Penyebab

6.1 Di Kampung Galumpit (Kecamatan Sodonghilir)

Gerakan tanah di daerah ini terjadi akibat beberapa faktor, yaitu :

  • Sifat tanah pelapukan lempung yang bersifat lunak dan plastis bila jenuh air sehingga mudah bergerak pada lereng terjal.

  • Pembuatan saluran irigasi di bagian atas memungkinkan terjadinya rembesan air ke daerah labil.

  • Curah hujan yang tinggi.


6.2. Di Kampung Cibuntiris (Kecamatan Bojonggambir),

Gerakan tanah di daerah ini terjadi akibat beberapa faktor, yaitu :

  • Curah hujan yang tinggi mengakibatkan lereng sakuran buangan air permukaan di bagian bawah tergerus dan ambruk.

  • Ambruknya lereng tebing saluran menyebabkan blok masa tanah lempung yang plastis dan lunak di bagian atas menjadi labil dan bergerak.


6.3 Di Kampung Puncakbaros (Kecamatan Bojonggambir),

Gerakan tanah di daerah ini terjadi akibat beberapa faktor, yaitu :

  • Sifat tanah pelapukan lempung yang lunak dan plastis bila jenuh air menyebabkan mudah bergerak pada lereng terjal.

  • Pengolahan lahan persawahan basah pada tanah yang kurang memiliki daya dukungnya.

  • Curah hujan yang tinggi


7. Mekanisme Gerakan Tanah:

Gerakan tanah di daerah ini diawali dengan adanya penurunan kekuatan (strength) tanah pelapukan lempung pada lereng akibat kondisi jenuh air yang terjadi akibat penggunaan lahan yang banyak menggunakan air (persawahan basah) dan dipicu oleh curah hujan tinggi. Kejadian gerakan tanah dipercepat oleh adanya struktur buatan manusia yang tidak mendukung kekuatan tanah di lokasi tersebut yaitu dengan adanya struktur galian berupa saluran buangan air permukaaan di Kec. Bojonggambir dan saluran irigasi di Kec. Sodonghilir.

8. Rekomendasi:

Di Kampung Galumpit (Kecamatan Sodonghilir

  • Permukiman di daerah ini masih terancam longsoran susulan sehingga perlu di relokasi ke daerah aman (rencana relokasi masih dalam koordinasi aparat Pemerintah Daerah setempat), karena secara teknis tidak layak huni.

  • Retakan di lokasi ini agar ditutup dengan tanah lempung yang dipadatkan agar air permukaan tidak lolos menuju daerah labil.

  • Saluran irigasi menggunakan saluran kedap air agar tidak terjadi rembesan yang menyebabkan stabilitas lereng terganggu.

  • Lereng perbukitan di bagian atas perlu ditanami pohon keras yang berakar kuat dan dalam untuk mengikat tanah/batuan supaya menjadi stabil.

  • Pemerintah Daerah setempat perlu memberikan sosialisasi /penyuluhan kepada masyarakat di daerah bencana.


Di Kampung Cibuntiris (Kecamatan Bojonggambir),

  • Memperkuat tebing lereng saluran dengan dinding penahan atau bronjong agar tidak terjadi gerusan air.

  • Tidak membangun permukiman di bantaran sungai dan dekat tebing saluran buangan air, bangunan kayu agar tetap dipertahankan.

  • Agar meningkatkan kewaspadaan dan bila gerakan tanah terus membesar maka 8 bangunan yang terancam di lokasi tersebut agar mundur menjauhi tebing saluran air.

  • Pemerintah Daerah setempat perlu memberikan sosialisasi /penyuluhan kepada masyarakat di daerah bencana.


Di Kampung Puncakbaros (Kecamatan Bojonggambir),

  • Permukiman tidak direlokasi tetapi lereng bukit bagian atas dibebaskan dari lahan persawahan basah dan diganti sebagai lahan kering dengan tanaman yang berakar kuat dan dalam.

  • Alternatif lain adalah lahan persawahan basah tetap dipertahankan tetapi permukiman dekat lereng bukit tersebut di relokasi ke tempat yang aman.

  • Pemerintah Daerah setempat perlu memberikan sosialisasi /penyuluhan kepada masyarakat di daerah bencana.

Laporan Lengkap (klik untuk mengunduh)


Last Updated ( Saturday, 08 November 2008 )

Badru bercita-cita jadi karyawan TV


Nama lengkapnya Badruzaman, biasa disapa Badru. Ukuran tubuhnya tergolong kurus. Meski demikian jangan remehkan semangatnya! Untuk sampai ke sekolah setiap hari ia menyeberangi sungai Cikaengan selebar tidak kurang dari 70 meter yang memisahkan Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut dan Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya.

Sejak awal 2007 telah banyak media, baik media cetak maupun media elektronik yang memberitakan perjuangan Badru dan kawan-kawannya untuk mendapatkan pendidikan. Namun hingga kini belum ada “hasil” atau perubahan yang berarti. Badru dan 15 kawannya tetap harus menyeberang sungai untuk sampai ke sekolah. Tetap saja air mengalir deras kedalam kelas saat hujan datang. Semuanya belum ada yang berubah.

Yang berarti bagi Badru dengan kehadiran media di kampung dan sekolahnya adalah cita-citanya. Bila ditanya cita-citanya, dengan mantap ia akan menjawab: “menjadi karyawan tv.” Maksudnya adalah reporter atau kameramen.

Ia begitu bersemangat ketika saya mempersilahkannya untuk mencoba kamera digital yang saya bawa. Dengan hanya bermodalkan sedikit arahan, ia begitu bangga menangkap berbagai suasana di sekolahnya.

Saya pikir hanya itulah “perubahan” konkrit yang dapat saya sumbangkan bagi Badru. Hanya meminjamkan kamera itulah yang sedikit atau banyak akan menginspirasi Badru untuk terus mengejar cita-citanya. Siapa tahu, suatu waktu dimasa depan, Badru akan menggantikan Oscar Motulloh atau Arbain Rambey.

Badru terduduk lesu diatas batu besar di pinggir sungai. Baju putihnya yang dekil disampirkan di pundak kirinya. Ukuran tubuhnya yang kecil kurus tampak kontras dengan batu kali yang didudukinya. Celana pendek merah yang dikenakannya tak jauh beda kumalnya dengan bajunya. Dengan posisi duduk di atas batu, jelas terlihat ada jahitan tangan tepat di tengah diantara dua pahanya, jahitan dengan benang warna putih yang simpang siur membuktikan bahwa jahitan itu dibuat oleh tangan yang tak terbiasa melakukan tugas jahit menjahit. Resleting celana Badru sudah lama rusak, upaya untuk menutupinya adalah dengan memakai peniti yang disematkan ditengah-tengah resleting, meski demikian angin masih bebas berhembus ke dalam celananya lewat celah itu.

Lamunan Badru, bocah kelas lima SD itu tak terganggu dengan keceriaan teman-temannya yang berenang, meloncat, menyelam, dan saling memercikkan air di pinggiran sungai itu. Di tengah sungai arus mengalir deras, alirannya berbuih-buih ketika manabrak batu-batu yang beraneka ukuran, suara arus sungai mengalahkan celoteh dan keriangan anak-anak itu.

Badru bocah kurus berambut lurus memang pantas bersedih. Sudah 4 hari ia tak bisa pulang ke rumah orang tuanya yang terletak di seberang sungai tepatnya di Kampung Bantar Bodas, Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Beginilah resiko yang harus dijalaninya karena ia bersekolah di SDN Karyasari, Kecamatan Bojonggambir, Tasikmalaya. Antara rumah dan sekolahnya dipisahkan oleh Sungai Cikaengan selebar tak kurang dari 70 meter. Ia terpaksa memilih bersekolah di sekolah desa seberang sungai karena itulah sekolah dasar yang terdekat dari rumahnya.

Saat itu arus sungai begitu deras, tak ada orang yang mampu menyeberanginya, siapa pun yang nekat dan sekuat apapun langkah orang itu, ia pasti akan terseret arus, terlebih anak-anak. Kawan-kawan Badru masih tetap asyik bermain di pinggiran, membunuh waktu sambil berharap air sungai bisa surut secara tiba-tiba dan mereka bisa berlari melintasi sungai pulang ke rumah. Badru masih diam di tempat, seolah ingin menemani batu besar yang telah puluhan tahun diam ditempatnya yang saat ini didudukinya.

Lamunan Badru akhirnya hapus, saat seorang kawannya dengan tiba-tiba mendorong dari belakang. Badru terpental dan meluncur ke sungai. Kawan-kawan lainnya yang ada di pinggiran sungai bersorak-sorak. Saat tubuh Badru yang tak siap itu jatuh ke sungai, airnya berpendar seperti air dalam baskom yang dihentakkan tiba-tiba. Tubuh Badru tenggelam, namun hingga riak air kembali tenang Badru tak juga muncul. Melihat kejadian itu, tak ada lagi mulut bersorak, tak ada lagi tangan bertepuk. Badru tenggelam, hilang. Teman-temannya hanya mematung. Namun disaat anak-anak berpikir bahwa Badru mungkin celaka, tiba-tiba Badru meloncat dari dalam air, sambil memutar-mutar baju seragam yang basah di tangan kanannya. Rambutnya yang basah menutupi sebagian wajahnya, mulutnya monyong-monyong seperti ikan mas yang diangkat dari air.

“Wuaaaa…” Badru berteriak seolah merasa dirinya adalah Rambo yang muncul dari sungai lalu memberondongkan senjatanya ke arah musuh. Teman-temannya menutup mata dan ada yang menghindar cipratan air yang ditimbulkan dari putaran baju basahnya. Mereka kembali meloncat ke arah sungai dan bersama-sama main perang air.

Didalam air Badru lupa akan kesedihannya. Ia tertawa-tawa lepas bersama teman-temannya. Arus sungai di tengah masih saja deras. Badru dan kawan-kawanya tak perduli bahwa hari itu mereka kembali tak bisa pulang kerumah terhalang arus sungai yang deras.

* * *

Setiap pagi saat waktunya berangkat sekolah Badru dan 15 kawan lainnya yang tinggal di Desa Simpang berdiri di pinggir sungai. Suara arus sungai bergemuruh, ilalang dan semak masih basah oleh embun pagi. Setelah orang-orang dewasa memastikan bahwa arus sungai aman untuk diseberangi, mereka bersorak riang sambil melepaskan seragam sekolah mereka. Anak laki-laki biasanya tanpa malu-malu bertelanjang, melipat seragam dengan asal-asalan, menitipkannya pada orang dewasa, lalu terjun bebas ke sungai.

Orang-orang yang biasa menyeberang sungai disini memiliki cara sederhana untuk menandai apakah arus sedang membahayakan atau tidak. Pertama adalah bila awan di arah hulu Sungai Cikaengan terlihat hitam tebal, itu adalah pertanda bahwa di kawasan hulu akan atau sedang turun hujan, maka air sungai yang tenang bisa saja naik secara tiba-tiba. Kedua adalah bila air sungai berwarna keruh coklat berlumpur yang menandakan bahwa arus sungai meluncur sangat deras sehingga lumpur didasar sungai teraduk-aduk seperti susu coklat di dalam gelas. Ketiga, ini adalah cara yang paling sederhana yaitu bila batu besar bulat mirip bakpau yang tepat berdiri di tengah sungai tak nampak maka itu berarti ketinggian air sedang naik dan air sungai tak akan mengijinkan orang untuk melintasinya.

Penduduk desa seolah begitu kenal dengan tanda-tanda alam, inilah salah satu kearifan khas warga desa. Bandingkan dengan orang yang hidup di kota besar, apakah mereka mengenali tanda-tanda alam? Apa yang orang kota lakukan ketika suhu udara makin hari makin terasa panas? Orang kota malah terus menggusur ruang terbuka hijau, menebangi pohon-pohon besar di pinggir jalan yang sudah hidup di tempatnya sebelum nenek mereka lahir. Orang kota hidup dengan cara yang aneh, saat udara terasa makin panas mereka lebih memilih memasang ac atau air conditioner di tiap ruang di rumah, di kantor, di gedung-gedung, di tempat perbelanjaan, bahkan hingga di tempat ibadah! Mereka tak suka menanam pohon di pekarangan. Benar-benar cara hidup yang aneh.

Meski tak menyadarinya Badru dan teman-teman kecilnya sesungguhnya juga mewarisi semangat mencintai lingkungan. Mereka mandi di sungai Cikaengan tanpa sabun mandi. Tahukah kamu apa yang dikatakan para orang tua mereka tentang sabun mandi? Bukan karena tak mampu membeli. Mereka berprinsip mandi adalah membersihkan diri, jangan sampai diri sendiri bersih namun sungai malah dikotori oleh kandungan deterjen yang ada dalam sabun. Karena prinsip itulah mereka mandi tanpa sabun.

Mandi bagi Badru dan temannya berarti nyebur ke sungai, berenang, dan bermain air. Saat menyeberangi sungai untuk berangkat ke sekolah, mereka yang sebelumnya sudah mandi, berarti mandi lagi. Tak ada masalah bagi anak-anak ini berapa kali harus mandi setiap harinya. Kadang mereka bisa mandi 6 hingga 7 kali dalam sehari! Saking asyiknya kadang saat menyeberang sungai, mereka bermain-main dengan air sungai hingga lupa waktu. Hasilnya tentu saja mereka terlambat untuk sampai ke sekolah. Lucunya adalah bila waktu pelajaran telah dimulai, namun murid-murid di kelas belum lengkap maka seorang guru akan menyusul ke pinggir sungai, berteriak-teriak memanggil Badru dan kawannya untuk segera masuk sekolah. Kalau sudah begini tak ada lagi yang berani tertawa, bahkan tak jarang dari sungai mereka langsung meloncat menuju daratan, menyambar seragam mereka yang ditaruh di batu kering, berlari sekuat tenaga menuju sekolah, tak sadar bahwa sesungguhnya mereka belum berpakaian.

Tak seperti sekolah kebanyakan, kondisi kelas-kelas SDN Karyasari amat sangat memprihatinkan. Jangan pernah bandingkan kondisinya dengan SD swasta di kota besar, terlebih sekolah dengan taraf internasional. Membandingkan SDN Karyasari dengan sekolah taraf internasional seperti membandingkan kecepatan motor sport 500cc yang dikemudikan Valentino Rossi dengan sepeda kumbang yang dinaiki Umar Bakri.

Murid-murid disini tak ada yang kenal mesin canggih bernama komputer. Mereka hanya kenal namanya dan hanya pernah melihat bentuknya dari foto sebuah majalah. Dari melihat foto dan cerita tentang kecanggihan alat ini saja sudah cukup membuat mereka terbengong-bengong. Dari seorang guru yang pernah belajar menggunakan komputer, cerita kecanggihan komputer beredar cepat ke pelosok desa, padahal sang guru hanya menjelaskan bahwa komputer bisa menggantikan mesin tik sehingga jari-jari tangan tidak terlalu pegal dan tidak menimbulkan suara berisik.

Atap asbes sekolah tak layak lagi dijadikan sebagai peneduh dari panas dan hujan. Bila panas terik, sinar matahari menerobos masuk dari celah asbes yang pecah, seolah sinar mentari ingin ikut belajar di dalam kelas. Sementara bila hujan kondisinya lebih memprihatinkan lagi. Murid-muird dalam kelas harus saling merapat ke depan kelas, karena bagian belakang kelas mereka basah bukan oleh bocoran air hujan tapi ada air terjun masuk ke dalam kelas!

Lantai kelasnya bukan lantai keramik apalagi marmer yang halus. Lantainya adalah ubin tegel kasar yang sebagian mulai pecah-pecah. Beberapa bagian tak berubin dan hanya diplester dengan adonan semen yang kompisisinya lebih sedikit dibandingkan pasir, hasilnya adalah plesteran kasar bergelombang tak rata.

Murid-murid sekolah ini sedikit yang berangkat dengan sepasang sepatu dikaki. Bila diurutkan jumlah paling banyak adalah murid yang mengenakan sandal jepit, urutan kedua adalah mereka yang bertelanjang kaki alias tanpa alas kaki, dan terakhir adalah jumlah paling sedikit yang hitungannya tak lebih dari banyaknya jari-jari di dua tangan, yaitu murid yang memakai sepatu. Diantara murid yang memakai sepatu pun sebenarnya sepatu mereka tidak masuk kategori pantas.
Ada diantara mereka yang tetap bangga memakai sepatu meski solnya seolah seperti mulut buaya yang terbuka lebar, ada juga yang beberapa jarinya mulai menelusup keluar dari lubang yang ada di bagian depan sepatu.

Meski demikian kaki-kaki mereka seolah tak ingin berhenti masuk ke dalam kelas, karena itulah ruang dimana mereka mengisi hati dan pikiran dengan ilmu pengetahuan yang berguna. Yang juga memprhatinkan adalah saat hujan dimana jalan-jalan desa yang dilalui kaki-kaki kecil mereka berubah menjadi jalan becek berlumpur, lumpur-lumpur itulah yang menempel di langkah mereka dan mereka bawa hingga ke dalam kelas, alhasil lantai kelas mereka tak jauh beda dengan lapangan tanah tempat mereka bermain bola.

Begitulah kondisi yang terlihat. Meski demikian apa pun alas kaki mereka atau tanpa alas kaki sekalipun, semua diterima dengan senyum ramah oleh para guru saat mereka masuk ke dalam ruang kelas. Senyum ramah menyambut calon-calon penerus masa depan bangsa.

* * *

Pagi masih dingin dan basah, Badru berdiri lesu di pinggir sungai. Baju putih yang dikenakannya tak terlihat bersih, maklumlah baju itu adalah baju yang dikenakannya sejak dua hari sebelumnya. Celananya masih celana merah yang sama, yang resletingnya rusak. Bocah kecil ini tak peduli dengan sisa hujan yang masih rintik setitik demi setitik menetesi kepalanya. Badru membayangkan bahwa teman-temannya disekolah pada saat yang sama pasti sedang menyiapkan upacara Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei. Namun Sungai Cikaengan seolah marah, berwarna coklat, lumpur teraduk-aduk diderasnya arus, awan di arah hulu sungai terlihat hitam tebal, dan batu besar bundar mirip bakpau yang berdiri di tengah sungai tak nampak, genap sudah semua tanda bahwa sungai tak mungkin diseberangi. Badru hanya membayangkan seandainya ada jembatan diatas sungai itu, Ia dan teman-temannya tentu dapat segera berlari menuju sekolah.

Titik-titik gerimis makin deras. Hanya pandangan matanya yang sampai ke seberang sungai. Sungai bertambah marah dengan gemuruhnya. Matanya tak berkedip meski hujan mulai membasahi kepala, wajah dan matanya. Ia beranjak pulang, langkahnya lesu, matanya basah oleh hujan bercampur air mata.

Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2007

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template