Sabtu, 20 Desember 2008

Warga Bojonggambir Terisolasi


TASIKMALAYA, TRIBUN - Warga Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, terisolasi menyusul bencana longsor yang menimbun jalan raya hotmik yang menghubungkan Tasikmalaya-Bojonggambir di betulan Kampung Asede, Kecamatan Bojonggambir, Rabu (29/10) dini hari.

Hingga kemarin siang jalur vital lintas selatan itu masih belum pulih. Material longsoran menutupi jalan hingga 20 meter. Warga sekitar bergotong-royong menyingkirkan longsoran dengan cara manual. Musibah ini membuat arus transportasi dari dan ke Bojonggambir terputus total.


"Warga yang akan bepergian ke Tasikmalaya, atau luar Bojonggambir lebih memilih menunda keberangkatan. Karena jalan akternatif, selain jauh juga kondisi jalannya rusak," ungkap Cucu Rasman, warga Bojonggambir. Selain itu, angkutan umum tidak ada yang melayani jalur alternatif itu.


Seluruh elf yang biasa melayani trayek Tasikmalaya-Bojonggambir hanya melayani rute hingga Kecamatan Taraju. Setelah itu kembali lagi ke Tasikmalaya. Warga yang akan meneruskan perjalanan ke Bojonggambir, harus jalan kaki mengitari longsoran dan disambung dengan elf lain yang terkurung di Bojonggambir.


Kepala Tata Usaha Dinas PU Kabupaten Tasikmalaya, Rahmat Hidayat, mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi. Sekaligus untuk membantu masyarakat menyingkirkan material longsoran.


Ia menyebutkan, selain di Kampung Asede, musibah longsor juga terjadi di dua titik lainnya di jalur Taraju-Bojonggambir. Namun longsor itu tidak sampai menutupi ruas jalan.


Di Garut, longsor juga terjadi setidaknya di 11 titik sepanjang Jalan Raya Cikajang-Pameungpeuk, Selasa (28/10) malam. Akibatnya, jalur yang menghubungkan kota Garut dengan Pameungpeuk terputus total. Longsor ini salah satunya terjadi di betulan Kampung/Desa Cipangramatan kawasan Batutumpang Kecamatan Cikajang.


Longsor menimpa badan jalan sepanjang 50 meter berketinggian 5 meter. Longsor lebih parah menimpa badan jalan di betulan Kampung Ciawi, masih Desa Cipangramatn, dekat jembatan Ciawi. Longsoran tanah bercampur bebatuan besar menimpa badan jalan sepanjang 50 meter berketinggian 10-15 meter.


Warga dari arah Pameungpeuk yang hendak menuju ke Garut maupun sebaliknya juga sulit berganti kendaraan untuk melanjutkan perjalanannya sampai ke tempat tujuan. Hal itu karena dari Kampung Ciawi ke arah Pameungpeuk masih terdapat longsoran tanah yang menimbun badan jalan di beberapa titik.


"Berdasarkan laporan yang kami terima dari daerah, sedikitnya di sepanjang jalur Garut-Pameungpeuk terdapat sebelas titik longsor," ujar Kabag Humas Setda Garut, Dikdik Hendrajaya, saat meninjau lokasi longsor di Cipangramatan, kemarin.


Camat Bungbulang Aah Anwar mengatakan saat ini pihaknya sudah mengevakuasi 35 kepala keluarga (KK) ke lokasi yang lebih aman. Ia menambahkan, seja hujan mengguyur wilayah Bungbulang Selasa siang, pihaknya sudah meminta warga yang tinggal di bawah bukit agar segera mengungsi. (stf/set)


DI GARUT
Kecamatan Cikajang :

* Tiga rumah hancur, 30 rumah rusak berat, 35 rumah rusak ringan, dan 16 rumah
* Jalan penghubung Garut-Pameungpeuk terputus
* 142 kepala keluarga (kk) mengungsi
* Di Kampung Cibuluh Desa Cipangramatan, satu rumah hancur, delapan rumah lainnya sudah miring.
Kecamatan Singajaya:
* Di Kampung Cipameungpeuk, Desa Ciudian, 10 rumah rusak berat, 35 rumah rusak ringan dan delapan rumah terancam.
* 51 kk (204 jiwa) terpaksa diungsikan karena khawatir terjadi longsor susulan.
Kecamatan Bungbulang:
* Di Kampung Cikawung Desa Mekarjaya, dua rumah hancur tertimpa longsoran tanah dan 20 rumah
* 35 KK diungsikan ke tempat lebih aman.


DI TASIKMALAYA
* Longsor menimbun jalan raya hotmik yang menghubungkan Tasikmalaya-Bojonggambir di betulan Kampung Asede, Kecamatan Bojonggambir.
* Warga Kecamatan Bojonggambir terisolasi.
* Arus transportasi dari dan ke Bojonggambir terputus total.
* Longsor juga terjadi di dua titik lainnya di jalur Taraju-Bojonggambir, namun tidak sampai menutupi ruas jalan.



0 komentar:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template